Selain corak, pertimbangkan juga soal safety |
Salah satunya, soal pemakaian helm. Helm sepertinya hanya sebatas dipakai saja tanpa perdulikan apakah helm itu mampu berfungsi sempurna untuk melindungi kepala. Terutama jika terjadi kejadian tidak diinginkan. Misalnya, kecelakaan.
Hal itu bisa terlihat dari ukuran yang dipakai. Tidak sedikit helm yang ukurannya terlalu besar untuk ukuran kepalanya, tetapi tetap dipakai. “Memang, rasanya agak sulit bagi wanita dalam memilih helm.
Misalnya, karena tidak ingin rambutnya rusak karena pakai helm yang sempit,” bilang Agus Hermawan, pemilik Juragan Helm yang tokonya terletak di Jl. Panjang Raya, No. 16, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Karena rambut yang juga disebut sebagai mahkota dari wanita itu tidak ingin rusak, maka itu dia pilih helm yang ukurannya agak besar. Sehingga, setiap helai rambut pun tidak terlalu tertekan oleh padding atau busa helm. Padahal, jika bicara soal safety tentu bertentangan dengan kondisi itu.
“Sebaiknya, pakai helm yang pas atau fit dengan kepala sendiri,” saran Made Surya, instruktur safety riding dari PT Astra Honda Motor (AHM).
“Akan berbeda ketika helm itu terlalu longgar. Bisa saja efek yang ditimbulkan seakan seperti tidak pakai helm. Parahnya, helm itu akan menyebabkan efek lebih parah seperti melintir,” timpal Agus. Nah, takutnya ketika membetulkan, membuat konsentrasi ke depan jadi berkurang. Masa sih sedikit-sedikit berhenti ke pinggir untuk membetulkan posisi kacamata. Kan enggak tuh! Tujuannya agar sanggul juga bisa tetap dipakai ketika menggunakan helm. Jadi, tidak usah khawatir merusak tatanan rambut dan lupa soal safety. Karena faktor ukuran sudah dipertimbangkan melalui size yang beragam. jadi, tinggal sesuaikan aja. Safety?
Maksudnya yang pas dengan kepala adalah tidak terlalu longgar, tetapi juga enggak terlalu sempit. Sehingga ketika terjadi kecelakaan atau benturan, helm tetap bisa berfungsi melindungi bagian kepala secara sempurna.
Usahakan ukuran pas di kepala
Begitu juga jika terlalu sempit. Tentu akan membuat tidak nyaman ketika dipakai. Potensi lain jika helm terlalu longgar, ketika dipakai di jalan bumpy atau melewati speedtrap juga akan mengganggu pengendara. Terutama, konsentrasi. Karena ketika helm longgar, tentu akan naik-turun.
Bahayanya hal ini juga akan pengaruhi konsentrasi berkendara. Terutama jika foxylady juga memakai kacamata. Pastinya akan menyebabkan pemandu pengelihatan itu naik-turun juga. Buat membenarkan posisi kacamata itu tentu juga butuh proses.
Tetapi bicara soal ukuran, Agus sendiri mengakui. Bahwa tidak sedikit foxylady yang membeli ukuran sesuai kepala. “Selama ini yang terjual, mayoritas ukuran S atau M,” bilang pria yang juga punya jaringan usaha online itu.
KYT Yaris bisa untuk rambut bersanggul
Editor | : | billy |
KOMENTAR