No caption
|
OTOMOTIFNET - Tak satupun ingin mengalami kendala saat jalan jauh atau mudik. Jangan sampai wisata keluarga berubah menjadi bencana. Meski semua persiapan sebelum berangkat sudah dilakukan mendetail, apapun bisa terjadi di jalan.
Tool box berisi peralatan dan kunci-kunci untuk darurat jangan tertinggal di rumah. Termasuk di dalamnya tali derek alias tow rope. Meski layanan siaga bertebaran sepanjang pulau Jawa, bukan berarti tali derek tak berguna.
Baja Dan Nylon
Tow rope banyak tersedia di sentra onderdil maupun hypermarket. Fungsinya sangat vital bila mobil sama sekali lumpuh secara tiba-tiba. “Paling tidak, bisa minta mobil lain untuk menderek mobil kita sampai pos jaga terdekat,” terang Hengky dari Bintang Jaya Motor di sentra onderdil Duta Mas, Fatmawati, Jaksel.
Dari materialnya, tow rope bisa dibagi dalam 2 kategori. Tow rope berbahan baja anyaman atau lazim disebut sling baja dan satu lagi tali derek berbahan nylon atau anyaman plastik. Untuk tow rope versi plastik bisa dibagi lagi menjadi 3 macam jenis berdasarkan desain pembuatannya.
Tali derek bermaterial anyaman baja dianggap paling baik. Padahal tidak selamanya betul. “Perlu keahlian khusus dalam menderek untuk sling baja karena sifatnya yang statis,” terang Hengky yang memang spesialis perangkat emergency dan safety equipment.
Hentakan yang cukup keras akibat peregangan sling saat mobil penderek mulai mendapat beban, akan membuat mobil yang diderek serasa ditabrak dari belakang. Bila terjadi secara terus menerus dalam waktu yang cukup lama, akan berakibat klem pengikat sling jebol.
No caption
Nylon dengan model anyaman renggang dinilai praktis dan cocok untuk menarik mobil kecil |
No caption
Meski desainnya pipih, tow rope model strap sangat kuat dengan kemampuan menderek mobil berbobot hingga 2 ton |
No caption
Jenis sling baja paling murah di pasaran, namun sangat kaku (statis) |
No caption
Perhatikan jahitan dan sambungan untuk memastikan strap dalam kondisi fit |
Meski dibanderol paling ekonomis dengan rentang harga antara Rp 40-50 ribu, sling baja mulai ditinggalkan. “Selain berat dan memakan tempat, bisa merusak sasis karena gaya statis cukup kuat saat mendapat hentakan dari mobil penderek,” jelas Handoko dari Graha Sakti di ruko Duta Mas, Fatmawati, Jaksel.
Pilihan tow rope ideal adalah versi nylon yang memiliki 3 macam desain. Ini lantaran material nylon yang lentur alias dinamis sehingga hentakan dari mobil penderek bisa diredam. Desain pertama adalah anyaman dalam bentuk gepeng alias strap yang menyerupai safety belt.
Ukurannya sangat beragam dan cukup kuat untuk menderek mobil berbobot hingga 2 ton. “Untuk beberapa versi, ada yang sanggup menarik mobil panser,” terang Hengky sambil menunjuk tow strap merek Sellery atau Master Lock buatan Amerika. Harganya pun mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 400 ribu.
| Klem besi pada sling baja mudah lepas karena gaya statis cukup besar saat terjadi entakan |
Desain kedua adalah rope dengan anyaman renggang. “Tow rope dengan anyaman renggang paling fleksibel dan masih direkomendasi untuk mobil berbobot 1 ton,” jelas Yoyok dari Rolex Motor di sentra onderdil Duta Mas, Fatmawati. Lazim dikemas dalam warna oranye lengkap dengan tow hook besi, Yoyok menjual tow rope model ini seharga Rp 65 ribu.
Model lainnya adalah tambang plastik yang dijual meteran. Tambang ini memiliki diameter mulai dari 5 mm hingga 10 mm. Biasa disebut tali plastik jemuran, hanya saja untuk tow rope sebaiknya gunakan yang besar. “Di pasar atau sentra perkakas banyak tersedia dan bisa beli meteran,” jelas Yoyok.
Barangkali, tali plastik meteran menjadi alternatif terakhir di saat darurat karena paling mudah dicari pada siang hari dan harganya terjangkau. Namun karena diameter cukup besar (10 mm ke atas), kerap sulit melakukan pengikatan ke towing bar yang tersedia.
Ada kalanya, tak semua mobil dilengkapi towing bar sehingga pemilik mobil harus pandai-pandai menyesuaikan kondisi di mobil. Maksudnya, agar tow rope yang dibeli bisa efektif dan bisa dipakai berulang kali tanpa merusak mobil dan tow rope itu sendiri.
Penulis/Foto: Kl:X / KLX
| Editor | : | Editor |
KOMENTAR