OTOMOTIFNET - Gaung mengenai bahan bakar bersubsidi yang kurang bagus masih terus bergema. Buat sebagian orang mungkin sudah mulai berpaling pada bahan bakar beroktan lebih tinggi. Namun, pernahkah terlintas apa yang bisa terjadi pada mesin dengan berbagai komposisi yang ada di bahan bakar? Kali ini, akan coba dikupas secara ilmiah. Yuk, simak bareng.
Air
Beberapa komponen dalam bahan bakar sempat diangkat dan dianggap penyebab rusaknya fuel pump. Misalnya sulfur dan air. Sulfur kerap disebut-sebut dan memang menjadi kandungan pasti di dalam bahan bakar. Namun air?
Nyatanya, keberadaan air di dalam bahan bakar tidak sepenuhnya buruk, khususnya mesin diesel. "Ada yang namanya CCD atau combustion chamber disturbance, khusus untuk menghindari pembentukan gas NOx," buka Prof. Dr. Ir. Bambang Sugiarto, M.Eng, dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).
| Injektor rentan mampat |
Bensin bocor dari pipa? Bahaya! | Korosi bisa bikin knalpot bolong |
Pakar motor bakar lulusan Hokkaido University ini menyebut sebenarnya ada keuntungan adanya kandungan air dengan konsentrasi tertentu. "NOx itu kejadiannya di temperatur tinggi, salah satu caranya pendinginannya dipaksa dengan dikasih air dalam jumlah yang sangat terkendali," bilang Bambang Sugi, panggilan karibnya.
Namun, ada juga kerugiannya. Misalnya pada mesin bensin, selain mengubah nilai kalor, air juga mengubah sifat-sifat fisik dari bahan bakar.
"Lebih ditakutkan lagi, sebenarnya korosifitasnya. Kejadian korosifnya sudah bisa diceritakan sendiri. Oksigen itu mengikat Fe (Ferrum/besi, red) menjadi Fe2O3. Jadi, akan kembali ke bentuk setimbangnya," beber pembesut Toyota Rush ini.
Intinya, air bisa menyebabkan korosi atau karat pada saluran bahan bakar. Karat ini tentu nantinya akan bisa menyumbat. Belum lagi efek pecahnya gelembung air pada saluran bahan bakar.
Pecahan gelembung tadi bisa menyebabkan korosi berbentuk bintik-bintik pada semua komponen berbahan besi. Misalnya, pipa bensin, katup EGR (Exhaust Gas Recirculation) atau exhaust manifold yang biasanya terbuat dari besi juga.
Sementara itu, kadar sulfur di dalam bahan bakar pun sudah seharusnya ditekan. Karena tetap ada kemungkinan korosi dari senyawa sulfur yang ada di bahan bakar terhadap komponen berbahan tembaga.
Seperti dibahas sebelumnya, pada fuel pump ada bushing berbahan tembaga yang disinyalir gagal akibat kandungan sulfur. Pada website http://www.astm.org, dikatakan bahwa kandungan senyawa sulfur bisa berpengaruh pada komponen logam di mobil. Salah satunya, adalah pada tembaga (copper). Tingkat korosifitasnya bisa diukur dengan standar ASTM D130 - 04e1.
Lantas bagaimana antisipasinya? Ternyata bisa dicoba lakukan tindakan preventif sendiri. Misalnya pakai aditif. Cari yang anti sulfur, atau anti deposit. Harusnya sulfur pun bisa diikat. Coba cek, apakah ada yang bisa untuk membersihkan?" saran pemukim Tebet, Jaksel ini.
Penulis/Foto: Manut / Reza, F.Yosi
Editor | : | Editor |
KOMENTAR