Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Waspada, Throttle by Wire Juga Bisa Ngadat!

Editor - Senin, 7 Juni 2010 | 11:58 WIB
No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Mobil-mobil keluaran terbaru sudah banyak yang mengaplikasi teknologi canggih. Salah satunya adalah sistem throttle by wire. Teknologi ini menghilangkan kabel sling yang menghubungkan pedal gas dengan mesin. Gantinya, kontrol gas dilakukan secara elektronis yang terpantau secara real time oleh ECU.

Canggih memang, namun meski demikian tetap ada kemungkinan malfungsi. Seperti yang dialami Agung Nugroho dari Malang, Jatim. Melalui surat elektronik ke redaksi, pemilik Nissan X-Trail ini menyebut kalau mobilnya tiba-tiba tidak mau digas dan muncul indikator engine check. Apa saja sih gejalanya?

No caption
No credit
No caption

Membran MAP sensor bisa rusak karena cairan pembersih
No caption
No credit
No caption

Servo Mitsubishi kerap rusak karena dalamnya berlendir
No caption
No credit
No caption

Selain Throttle body, sensor pedal gas juga bisa rusak

Copot Throttle body kalau mau membersihkan

KABEL GAS PUTUS
Teknologi canggih ini mirip dengan sistem fly by wire di pesawat terbang, di mana tidak ada hubungan mekanis antara tuas kendali dengan peranti yang dikendalikan. Pada mobil, banyak keuntungannya. Misal, bukaan skep gas diatur ECU sesuai kebutuhan pengendaraan dan kondisi mesin.

Jadi, belum tentu bukaan skep gas sesuai dengan pijakan pedal di dalam kabin. Efeknya, bisa bikin irit bensin dan ekstrak tenaga mesin disesuaikan antara keinginan pengemudi dengan kondisi mesin. Misal pengemudi membejek habis pedal, tetapi kalau masih putaran rendah bakal percuma, bukan?

Lantas bagaimana gejalanya kalau sistem ini rusak? "Bisa macam-macam. Ada yang tidak bisa digas, ada juga yang mesinnya mati dan engine check menyala," papar Taqwa SS, tuner dan pemilik bengkel Garden Speed di Cilandak Jaksel.

Beberapa gejala yang dialami Taqwa memang beragam. Kalau diibaratkan kabel gas, tidak hanya sekadar mirip kabel gas putus. "Karena ada gejala mesin hidup dan bisa digas tetapi tidak bisa lebih dari 2.000 rpm. Paling parah, pernah ada yang tetap mau digas tetapi putaran mesin tidak segera turun ketika pedal gas dilepas," beber pria yang baru saja menyambut kelahiran putera keduanya.

Wah, kalau hanya sekadar mobil tidak hidup atau tidak mau digas saja, masih mending deh. Tetapi kalau gas tidak mau lepas, kayak kabel gas nyangkut, bisa berabe tuh. "Penyebabnya bisa dari throttle body atau throttle module yang ada di pedal gas," lanjut Taqwa.

Kedua peranti yang disebut Taqwa merupakan barang elektronik. Sayangnya, sampai saat ini belum ada yang bisa mereparasi komponen ini. "Wah, saya tidak berani main-main deh. Mending langsung diganti saja," imbuhnya.

Spesialis servis ECU, Atak pun tidak yakin bisa mereparasi peranti ini. "Memang saya belum pernah mendapat trouble pada throttle by wire," bilang pria 42 tahun ini. Namun sedikit banyak kerusakannya bisa ia prediksi.

Misalnya dengan melakukan diagnosis lewat engine scanner. "Ada value yang bisa dibaca pada setiap komponen. Nilai-nilai itu yang sebaiknya diperhatikan," sarannya. Contoh, salah satu komponen bekerja pada rentang 3-5 volt. Meski masih aktif, kalau nilainya bergeser sedikit, bisa jadi tanda awal kerusakan.

Namanya barang elektronis relatif sensitif terhadap lingkungan. "Hati-hati menyemprot cairan pembersih lewat throttle body," sarannya. Karena dikhawatirkan ada lubang khusus yang bisa bikin cairan merembes.

Atak mencontohkan servo Mitsubishi Lancer GLXi dan MAP Sensor Toyota Great Corolla yang kerap rusak akibat semprotan itu. Hal ini juga diamini Taqwa sebagai tindakan preventif. "Kalau ingin membersihkan, ya dibuka saja," katanya.

Salah satu trik pembersihan pun dituangkan pada service manual. Misalnya pada service manual Honda Accord. Tidak disarankan menyemprot carburetor cleaner, melainkan mengelap komponen pakai tissue yang sudah dibasahi cairan itu. Wah, hati-hati deh

Penulis/Foto: Manut / Dolok, Manut

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa