OTOMOTIFNET - Sama hal dengan segala perangkat listrik di manapun, pembangkit listrik kendaraan alias alternator memiliki aturan sama. Arus listrik ketika bertemu dengan air memiliki sifat yang sangat berbahaya.
Terlebih di musim hujan masa kini, plus belum adanya perbaikan signifikan dari kondisi jalanan. Masih untung kalau dapat banjir uang, lah ini banjir air. Alih-alih untung, bisa jadi bikin kantong buntung cuma buat ganti alternator toh.
Awalnya, sebagai penghantar arus listrik yang cukup baik, air sangat mudah membuat alternator jebol. Tapi bukan berarti mobil enggak bisa dipakai ke mana-mana loh. Walau antibanjir, masih bisa kok kalau hanya sekadar menerobos hujan lebat.
"Yang penting pastikan posisi alternator lebih tinggi dari genangan air," wanti Atek, pemilik gerai Galeri Alternator di Jl. Haji Nawi Raya No.22i, Jaksel. Cara paling aman begitu ketemu jalan banjir hanya dengan putar balik dan jangan overconfidence melewatinya (Gbr.1).
Genangan air maksudnya adalah kalau sampai banjir yang diterobos sampai merendam alternator. Jadi sekarang jangan hanya berpatokan pada ketinggian saluran intake saja. Kalau hanya terkena cipratan air hujan, desain alternator telah dibuat sedemikian rupa dengan tambahan pelindung karet untuk soket-soket listriknya agar tetap aman. Kalau sampai alternator sampai jebol, risiko terberat sampai merusak ke komponen kelistrikan lainnya seperti ECU.
Komponen dalam alternator terdiri dari kumparan kawat sebagai pembangkit medan magnet dan beberapa IC elektronik. Nah namanya barang elektronik ini yang pasti terdapat arus listrik stand by. Maksudnya, sekecil apapun, perangkat ini masih menyisakan arus listrik. Ketika melewati genangan air, arus listrik tadi berpotensi mengakibatkan hubungan pendek alias korslet.
Gbr 1 | Gbr 2 |
Gbr 3 | Gbr 4 |
"Umumnya mesin konfigurasi V yang punya posisi alternator di bawah (Gbr.2)," papar Atek lagi. Baru saja menyelesaikan penggantian alternator untuk Ford Escape bermesin V6, Atek memaparkan karena bentuk mesinnya mau tak mau posisi alternator harus tersembunyi di balik mesin (Gbr.3). Otomatis lebih riskan dari mesin konvensional. Beda dengan mesin segaris yang lebih bebas menaruh alternator dengan posisi lebih tinggi (Gbr.4).
Bayangkan saja harus mengganti unit alternator orisinal Ford Escape seharga Rp 8 jutaan, walau tersedia versi rekondisi seharga Rp 3,2 juta dengan garansi 1 tahun. Namun sekarang ada versi termurah, yaitu alternator cungko alias made in Cina. Dijual beda tipis seharga Rp 2,8 juta untuk Escape, hanya saja alternator cungko tidak memberikan garansi penjualan.
"Secara bentuk dan kapasitas, alternator cungko mirip dengan alternator bawaan aslinya. Hanya karena tidak ada garansi jadi belum kelihatan kualitasnya dalam jangka waktu lama," ucap pria ramah berkacamata ini.
Jadi, kalau sampai terpaksa harus melewati banjir. Ya inget-inget saja biaya gantinya. Lumayan kan bisa hemat daripada keluar uang hanya gara-gara nekat terjang banjir.
Penulis/Foto: Rio / Reza
Editor | : | Editor |
KOMENTAR