“Kami belum bisa banyak komentar, karena sampai saat ini kami belum mengetahui dengan jelas tentang program mobil listrik nasional yang disuarakan pemerintah,” ungkapnya saat dihubungi pada Kamis (31/5).
Dirinya menyatakan ketidakjelasan program tersebut terdapat mulai dari penunjukan produsen, sampai kriteria proposal yang diinginkan pemerintah untuk membangun mobil listrik tersebut.
Menanggapi pemilihan empat insinyur yang ditunjuk untuk membangun mobil listrik nasional, dirinya menyatakan sah-sah saja penunjukan tersebut. “Namun mendesain mobil dan pernah bekerja di dunia otomotif bukan berarti berpengalaman sebagai produsen otomotif,” jelasnya.
Seperti diketahui, belakangan ini pemerintah ramai diberitakan untuk memproduksi kendaraan listrik nasional dan siap memberi insentif pada mobil hybrid demi kelestarian lingkungan.
Dan demi menghadirkan kendaraan impian tersebut, terpilih empat insinyur. Diantaranya Dasep Ahmadi dari ITB, yang ahli membuat mesin presisi. Lalu Danet Suryatama dari ITS, yang sempat bekerja di produsen mobil Amerika, Chrysler. Kemudian Mario Rivaldi, yang memiliki prototype mobil listrik dan pernah sekolah di Jerman dan ITB. Terakhir, Ravi Desai yang merupakan ahli mikro turbin.
Editor | : |
KOMENTAR