Paling antik Fiat yang bertuliskan Kyai Wimonosoro 1907. Menurut KGPH Puger BA, seorang kerabat keraton Solo, mobil yang bentuknya mirip kereta kuda itu (tapi di bagian depan ada hidungnya untuk ruang mesin) milik Paku Buwono X (PBX).
Sedikit agak membingungkan, pada gril tertera 1907. Namun spek data yang terdapat di bagian belakang mobil berwarna kuning gading itu tertera 1807. Ada tertulis sedikit spek teknisnya. Seperti mesin 4 silinder, bodi handmade, serta cat orisinal. Data lain, berbahan bakar bensin dan menggunakan rantai sebagai penyalur tenaga.
Headlamp-nya mirip lentera, menyalakannya mesti menggunakan karbit. Interior berlantai kayu, terbagi dua ruang. Kabin depan tempat pengemudi, belakang penumpang. Joknya model sofa, lebar dan nampaknya empuk. Kebayang tuh PB X duduk di situ ketika Fiat ini berjalan. Oh ya pada foot step kiri terdapat jok kecil. Itu buat pengawal, yang konon bertugas membuka tutup pintu mobil.
Sayangnya kondisi bodi Fiat yang terbuat dari kayu, tak lagi mulus. Terdapat rongga (bolong) di sisi bawah fender belakang. Terkait itu, Gusti Puger, begitu sapaannya, berencana membangun Fiat langka itu. “Pertama saya coba ekspos dulu supaya publik tahu. Kami mengupayakan terkoneksi dengan yang berkepentingan. Mungkin dengan Fiat di Italia sana. Atau pihak lain termasuk pemerintah yang mungkin tergerak untuk melestarikan,” ujarnya.
Tak hanya itu Royal Chrysler limousine lansiran 1937 berwarna hitam juga menarik perhatian. Menurutnya lagi, mobil klasik buatan Amerika itu milik PB XI, yang dibeli bukan hasil pemberian.
Kondisinya lebih lumayan. Cat hitam asli sedan berplat nomor AD 20 tersebut masih utuh. Walaupun sedikit lusuh pada beberapa sisi. “Mesinnya 6 silinder 4.000 cc karburator. Konsumsi bahan bakarnya sekitar 1:6,” terang Abdullah Kamsidi, anggota PPMKI Solo yang kebetulan pernah merawat Chrysler serta Mercedes lansiran 1955, yang terpisah ditemui.
Uniknya pula, mobil yang emblem bodinya masih lengkap itu terdapat sekat kaca antara ruang kabin pengemudi dan kabin penumpang. “Tujuannya supaya kalau penumpang berbicara, supir tak bakal dengar,” tutup Dullah begitu sapaannya.
Aroma mistik juga melingkupi mobil-mobil ini. Seperti untaian bunga melati yang selalu digantung di handle pintu Fiat setiap kamis. Katanya sih supaya menimbulkan bau harum dan wangi. “Sehingga ‘penunggunya’ betah di situ,” terang Gusti Puger.
Selain itu setiap mau dibawa ke luar seperti ikut pameran, harus dilakukan ritual wilujengan atau selamatan. Tujuannya untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Hii… (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR