Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Tren Pelek Lawas, Gaya Lama Kembali Bergema

billy - Senin, 26 September 2011 | 14:02 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption
 
 Mendongkrak penampilan
JAKARTA - Persis dunia mode pakaian, pemakaian pelek pun kini disinyalir mulai kembali pada periode 1990-an. Utamanya, pemakai pelek-pelek keluaran Eropa semacam BBS, Alpina, dan AC Schnitzer.

“Pelek lawas sekarang ini paling banyak dicari khususnya merek BBS karena pelek ini outer lips-nya bisa dimainkan alias bisa digonta-ganti dengan yang lebih lebar tergantung selera si pemilik mobil,” tutur Rengga Mahendra dari Return Workshop di bilangan Bintaro Sektor 7 ini.

GENGSI
Makin maraknya pemakaian pelek Eropa model lawas, karena hal ini diyakini berbagai pihak punya keunggulan tersendiri. Seperti, lebih kuat ketimbang versi pelek Jepang. Selain itu, desainnya yang simple juga tetap menarik untuk dipakai pada berbagai jenis mobil penumpang. Seperti dilakukan David M. anggota komunitas EGCI (Estilo Genio Community Indonesia) yang mengaplikasikan pelek BBS RS 016 pada Honda Civic Genio berkelir hijau miliknya. Ia memadukan pelek buatan Heinrich Baumgartner dan Klaus Brand ini dengan lips aftermarket Jerman.

“Saya memilih pelek BBS ini karena modelnya yang langka dan bisa diaplikasikan jadi (modifikasi) Hella Flush,” kata David.  Alasan lain, David mengatakan, kalau BBS  yang menganut sistem three pieces construction   serta lips dan barrel-nya yang bisa digonta-ganti.

Selain buat tampil di komunitas, pemakaian pelek lawas Eropa juga dianggap bisa mendongkrak gengsi saat hang out. Seperti dilakoni seorang pengusaha jual-beli mobil. “Saya memakai pelek BBS LM karena modelnya sangat cocok serta bergengsi untuk dipadukan dengan Mercedes-Benz CLK saya,” tutur Barry Perdana dari B1 Auto di bilangan Pondok Indah ini. Gara-gara pelek barunya pengusaha jual-beli mobil ini merasa lebih pede saat nongkrong dengan teman-temannya sesama pengusaha.


 Pelek lawas penambah gengsi
Pola perputaran pemakaian pelek yang seperti mode pakaian, bisa ditelusuri pada tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2000-an mulai ada pergeseran tren dengan masuknya pelek-pelek Jepang di tanah air seperti Estatus, Fabulous, RacingHart dan LowenHart.  Saat itu para modifikator kepincut dengan model yang elegan dengan jenis lebih beragam serta harga di bawah pelek Eropa.

Lalu, selama 2007-2010, pelek-pelek asal Taiwan yang modelnya lebih variatif dan harganya bisa mencapai setengah dari harga pelek Jepang mulai dipilih. Nah, memasuki 2011 pelek-pelek lawas itu kini telah kembali lagi,

“BBS RS salah satu pelek lawas yang paling digandrungi dan sudah banyak yang pesan baik untuk mobil Jepang maupun mobil Eropa” ujar Rengga ini. Untuk dapat memboyong pelek-pelek lawas siapakan Rp 7-10 juta per set-nya tergantung dari model dan segi kelangkaannya.

Mau?    (mobil.otomotifnet.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa