Memang sangat masuk akal, toh usia Rossi yang sudah 33 tahun akan beresiko besar jika tetap bersama tim Ducati yang tidak kompetitif. Meski mendapat dukungan dari AUDI dari sisi teknis pengembangan motor, namun tidak ada yang bisa menjamin Ducati bisa kompetitif musim depan. Jika Rossi tetap bersama Ducati, maka ia akan membuang usianya 2 tahun jika Ducati tetap tidak kompetitif.
Sementara jika ia memilih kembali ke Yamaha, Rossi memiliki peluang untuk meraih kembali ambisinya mencetak rekor-rekor kemenangan yang belum tercatat sebelumnya. Lalu berbicara tentang reputasi, yah memang harus ada satu hal yang dikorbankan untuk meraih hal yang lain. Toh jika targetnya sudah terpenuhi di Yamaha, ia bisa kembali lagi ke tim Ducati untuk mewujudkan impian yang lain.
Hal lain yang membuat reputasi Rossi jadi turun, sebab ia pernah umbar omongan saat pindah ke Yamaha. Bahwa faktor pembalap lebih superior dari pada motor. Tapi ternyata itu tidak berlaku saat ia pindah ke Ducati. Dengan demikian, ini menjadi bukti bahwa ada basis motor yang paling penting untuk menunjang skill terbaik pembalap.
Jika memang Rossi bisa tampil kompetitif lagi bersama Yamaha musim depan, berarti teori baru tentang pembalap butuh basis motor yang kompetitif sebagai pendukung skill pembalap untuk jadi pemenang, benar adanya. Tapi jika memang ia tetap tidak tampil kompetitif, berarti faktor usia alias relfeks untuk beradaptasi memang sudah berkurang. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR