Namun yang hal yang paling mengesankan adalah karena Valentino Rossi kembali mampu membawa motor Ducatinya finish di di urutan kedua. Sesuai dengan harapannya saat MotoGP Jerez lalu, bahwa ia mungkin bisa melihat hasil yang lebih baik jika kondisi trek basah. Nah, hasilnya baru bisa dibuktikan melalui seri Perancis.
Diakui atau tidak, jelas Rossi sudah membangkitkan kembali gairah tontonan MotoGP. Meski belum memenangi balapan, namun ia menunjukkan bahwa aksi saling susul adalah kunci utama untuk membuat penonton merasakan ketegangan yang dirasakan oleh pembalap. Rossi yang sempat bertarung dengan duo pembalap tim Yamaha Tech3 pun memberikan perlawanan keras bagi Casey Stoner di akhir lomba.
“Ini adalah pertarungan yang sangat fantastis, di lap terakhir dan saya sangat menikmatinya. Jelas ini adalah posisi finish yang sangat penting bagi kami. Namun untuk kondisi trek kering, rasanya kami masih akan sulit meraih hasil seperti ini. Tapi setidaknya hasil MotoGP Portugal akan jadi basis pengembangan motor untuk sesi balapan kering,” bangga Rossi.
Meski keunggulan Rossi atas Stoner bisa dibilang cukup telak, namun dari sisi performa motor, Ducati memang masih kalah cepat. Selisihnya terlihat jelas saat keluar dari tikungan menuju trek lurus dan panjang, Stoner selalu melesat lebih cepat. Beruntung Rossi selalu lebih baik saat adu titik pengereman. Jadi masuk tikungan bisa lebih baik begitu pun saat keluar.
Hmm, dari sini harusnya Ducati mempelajari data yang lebih baik dan mengolahnya dalam simulasi sirkuit kering. Sehingga di trek basah dan kering, performa motor tidak jauh berbeda. (otosport.co.id)
| Editor | : | Bagja |
KOMENTAR