|
Jakarta - Info di luaran dengan jelas menyebut PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) bakal turun di kelas supersport. Bukan hanya di kejurnas, melainkan juga merangkak ke tingkat Asia.
Pabrikan identik kelir hijau ini pun tampak serius mengembangkan ‘karier’ ke jenjang yang lebih tinggi. “Hehe...kata siapa?” ujar Freddyanto Basuki, national sales manager KMI malah balik nanya.
FIFTY-FIFTY
Tapi enggak pakai lama, Freddy lantas buka suara juga dengan rencana tersebut. Tim bentukan baru ini bernama Manual Tech Beet Kawasaki Team. Buat yang belum familiar, Beet tak lain nama produk knalpot asal Jepang (Nasser Beet).
Untuk keperluan bertarung, dua motor ZX-6R disiapkan untuk ditunggangi dua pembalap. Yakni M. Fadli, juara nasional supersport 2010 yang bertarung di bawah naungan tim Petronas Yamaha Indonesia.
Peralihan merek merupakan sesi baru karier pembalap kelahiran 1985 ini, mengingat sebelum di Yamaha ia membesut GSX-600R di kubu Suzuki AHRS U Mild 2008.
Uniknya, di Kawasaki ia akan duet bareng dengan pembalap Jepang, Fujiwara. Jangan heran jika ada nama pembalap Jepang dalam tim ini. Sebab menurut Freddy, tim memang dimodali fifty-fifty antara KMI dan Kawasaki Heavy Industries (KHI), prinsipal mereka di negeri Matahari Terbit. Begitu juga dalam susunan tim, tampil sebagai chief mechanic yakni Ibnu Sambodo dengan manajer tim Mr. Nomura.
Munculnya nama KHI dalam tim ini tergolong luar biasa. Maklum, KHI yang dikenal konsen bisnis di infrastruktur dan engineering ketimbang bisnis motor ini mulai menaruh perhatian terhadap terhadap Indonesia. KMI yang jualan motornya sangat jauh dibanding Honda sang market leader pun mendapat perhatian tersendiri.
Balik lagi ke kompetisi, komposisi pembalap tim ini akan berbeda saat turun di kejuaraan supersport nasional. Fujiwara yang sebelumnya membalap untuk tim Suzuki dan Kawasaki di Eropa enggak akan turun di kejurnas. “Ada satu tambahan pembalap lagi, tapi belum tahu. Mungkin Hadi atau Reza,” ungkapnya.
Dengan demikian jelas kalau Kawasaki yang turun di kejuaraan supersport di Sentul Desember lalu berbeda dengan tim Kawasaki untuk Asia ini. Di Sentul, ZX-6R besutan Ahmad Syauqie milik Junior Motor Sport, dealer gede Kawasaki di Cibinong, Jabar.
Lalu, apa motivasi KMI ikut supersport Asia menyusul kompetitornya dari Yamaha? Seperti pernah dibahas, KMI berniat jualan ZX-6R moge sport 600 cc tahun depan. Menurut Freddy, KMI sadar ini memang bukan motor murah, maka itu perlu aktivasi promosi yang tepat pula. Caranya ya dengan terjun di kedua kejuaraan tersebut.
Sementara, kelas underbone yang tahun ini jadi juara Asia lewat besutan Hadi Wijaya, tetap dijalankan. Pihaknya gembira, Edge bisa jadi juara di trek-trek kencang, walaupun langganan keteteran di trek-trek pasar senggol.
Namun turun di Supersport Asia hanya sebagian dari rencana jangka panjang KMI. Sebab, ada satu lagi kejuaraan yang diincar untuk diikuti. Yakni All Japan Road Race Championship. Salah satu kelas yang diincar yakni kelas GP Mono 250, di mana tim memakai mesin bersilinder tunggal dan pakai rangka racikan sendiri.
“Kita bisa pakai mesin KX (trail) untuk balapan,” terang pria langsing ini. “All Japan sangat keras kompetisinya, tapi itu planning jauhnya. Di Asia sendiri sekarang juga semakin berat,” tukas Freddy. (otosport.otomotifnet.com)
Pabrikan identik kelir hijau ini pun tampak serius mengembangkan ‘karier’ ke jenjang yang lebih tinggi. “Hehe...kata siapa?” ujar Freddyanto Basuki, national sales manager KMI malah balik nanya.
FIFTY-FIFTY
Tapi enggak pakai lama, Freddy lantas buka suara juga dengan rencana tersebut. Tim bentukan baru ini bernama Manual Tech Beet Kawasaki Team. Buat yang belum familiar, Beet tak lain nama produk knalpot asal Jepang (Nasser Beet).
Untuk keperluan bertarung, dua motor ZX-6R disiapkan untuk ditunggangi dua pembalap. Yakni M. Fadli, juara nasional supersport 2010 yang bertarung di bawah naungan tim Petronas Yamaha Indonesia.
Peralihan merek merupakan sesi baru karier pembalap kelahiran 1985 ini, mengingat sebelum di Yamaha ia membesut GSX-600R di kubu Suzuki AHRS U Mild 2008.
Uniknya, di Kawasaki ia akan duet bareng dengan pembalap Jepang, Fujiwara. Jangan heran jika ada nama pembalap Jepang dalam tim ini. Sebab menurut Freddy, tim memang dimodali fifty-fifty antara KMI dan Kawasaki Heavy Industries (KHI), prinsipal mereka di negeri Matahari Terbit. Begitu juga dalam susunan tim, tampil sebagai chief mechanic yakni Ibnu Sambodo dengan manajer tim Mr. Nomura.
Munculnya nama KHI dalam tim ini tergolong luar biasa. Maklum, KHI yang dikenal konsen bisnis di infrastruktur dan engineering ketimbang bisnis motor ini mulai menaruh perhatian terhadap terhadap Indonesia. KMI yang jualan motornya sangat jauh dibanding Honda sang market leader pun mendapat perhatian tersendiri.
Balik lagi ke kompetisi, komposisi pembalap tim ini akan berbeda saat turun di kejuaraan supersport nasional. Fujiwara yang sebelumnya membalap untuk tim Suzuki dan Kawasaki di Eropa enggak akan turun di kejurnas. “Ada satu tambahan pembalap lagi, tapi belum tahu. Mungkin Hadi atau Reza,” ungkapnya.
Dengan demikian jelas kalau Kawasaki yang turun di kejuaraan supersport di Sentul Desember lalu berbeda dengan tim Kawasaki untuk Asia ini. Di Sentul, ZX-6R besutan Ahmad Syauqie milik Junior Motor Sport, dealer gede Kawasaki di Cibinong, Jabar.
Lalu, apa motivasi KMI ikut supersport Asia menyusul kompetitornya dari Yamaha? Seperti pernah dibahas, KMI berniat jualan ZX-6R moge sport 600 cc tahun depan. Menurut Freddy, KMI sadar ini memang bukan motor murah, maka itu perlu aktivasi promosi yang tepat pula. Caranya ya dengan terjun di kedua kejuaraan tersebut.
Sementara, kelas underbone yang tahun ini jadi juara Asia lewat besutan Hadi Wijaya, tetap dijalankan. Pihaknya gembira, Edge bisa jadi juara di trek-trek kencang, walaupun langganan keteteran di trek-trek pasar senggol.
Namun turun di Supersport Asia hanya sebagian dari rencana jangka panjang KMI. Sebab, ada satu lagi kejuaraan yang diincar untuk diikuti. Yakni All Japan Road Race Championship. Salah satu kelas yang diincar yakni kelas GP Mono 250, di mana tim memakai mesin bersilinder tunggal dan pakai rangka racikan sendiri.
“Kita bisa pakai mesin KX (trail) untuk balapan,” terang pria langsing ini. “All Japan sangat keras kompetisinya, tapi itu planning jauhnya. Di Asia sendiri sekarang juga semakin berat,” tukas Freddy. (otosport.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR