Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Helm SNI Perlu Pengawasan Agar Tak Dipalsukan

Editor - Selasa, 20 April 2010 | 15:44 WIB
No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Pemberlakuan helm wajib SNI berembos diberlakukan sejak 1 April lalu, namun sudah terjadi action oleh kepolisian di berbagai daerah yang telah menindak keras (tilang) kepada bikers yang gak memakai helm sesuai standar.

Kalau di jalan sudah ditindak, bagaimana dengan industrinya? Bukan apa-apa, soalnya industri helm lah yang sebenarnya jadi ujung tombak.

“Terutama menindak tegas kepada industri kalau memang masih memproduksi helm-helm non-SNI. Karena ketentuan SNI sebenarnya awal mulanya dari produsen yang harus memproduksi helm yang benar,” jelas Lim Thomas, staf ahli AIHI (Asosiasi Industri Helm Indonesia) saat dijumpai di Senayan, beberapa waktu yang lalu.

Betul! karena jika seluruh industri telah membuat helm SNI sesuai aturan maka tak perlu ada keresahan, kepolisian juga gak perlu capek-capek menindak di jalan. “Dengan sendirinya konsumen beli di semua toko sudah ber-SNI embos,” imbuh Thomas.

Lebih lanjut, Thomas berkata, “Sangat tidak fair juga di mata saya kalau kita hanya melihat pengendara motor yang gak pakai helm SNI, tapi kita kadang-kadang melupakan produsennya. Di mata saya yang harus betul-betul kita awasi dengan baik adalah produsen helmnya,” tegasnya

Alasannya itu bukan tanpa sebab.Pria berkaca mata ini mengungkap kalau tercium indikasi terdapat produsen helm lokal yang nakal. “Kami diindikasikan banyak helm menggunakan SNI embos tapi ternyata SNI-nya tak benar. Mereka gunakan bahan PP (sejenis plastik) yang tidak sesuai dengan SNI baru ini. Bahan itu buat ember,” bebernya.

Tak hanya itu, setelah aturan SNI embos (tidak stiker) mulai digadangkan sejak tahun lalu, importir mulai resah. Terutama helm asal Cina.

Namun, mengingat pasar motor di Indonesia sangat besar, mau gak mau mereka nyari akal lagi. “Ada laporan dari anggota kami, ditemukan helm yang diimpor dari Cina dengan tanda SNI bentuknya stiker tapi embos dengan warna yang sama degan warna batok helmnya,” bilang Thomas.

Tuh, percuma aja kalau yang ditindak pengguna helm sementara enggak ada pengawasan intensif di toko-toko penjual helm.

Penulis/Foto: Pj / Anton

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa