Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Komunitas Supermoto Jajal Aspal Sirkuit Sentul

Editor - Kamis, 8 April 2010 | 09:54 WIB
No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Jumat (26/3) Sirkuit Sentul mendapat tamu lain dari biasanya. Jika selama ini yang menggunakan pembalap dengan tunggangan balapnya, hari itu yang hadir serombongan pengguna motor trail berban aspal alias supermoto.

Mereka yang menyambangi mayoritas bukan pengguna supermoto area Jabotabek, namun luar kota. Tepatnya dari kota Gudeg, Jogja, dari komunitas bernama Lowo Supermoto (LS). Sedang tuan rumah diwakili beberapa pengendara yang sering nongkrong di bengkel Ngayun Speed, Kebon Jeruk, Jakbar.

Sebanyak 14 motor turun di lintasan, rata-rata berbasis Kawasaki KLX 250 dan D’Tracker X 250, ada juga yang pakai Suzuki DRZ 400.  

Kendati hujan, setibanya di sirkuit langsung diisi dengan persiapan motor dan peralatan keselamatan, seperti wearpack dan helm. Lalu pemanasan baik motor maupun rider. Baru masuk ke lintasan untuk pengenalan jalur. Setelah beberapa lap baru pacuan digeber habis. Sempat istirahat makan siang, kemudian dilanjutkan lagi sampai jam 15.00 WIB.

“Selama ini kami biasa melahap jalur-jalur pegunungan, seperti Dieng, Bromo, Pengalengan, dan jalur sejenis lainnya. Nah kali ini ingin sesuatu yang lain, yaitu mencicipi sirkuit internasional, sekaligus mengasah skill dan ingin merasakan membetot gas motor semaksimal mungkin,” terang Relung, ketua LS.

SUPERMOTARD

Kondisi pacuan yang digunakan rata-rata sudah tak standar. Minimal up-grade sektor kaki-kaki dengan menggunakan ban berkompon lunak. Namun kebanyakan lebih ke sektor mesin dengan mengaplikasi berbagai perangkat pendongkrak performa, salah satunya alat penipu pengapian, bernama juice box buatan Two Brothers yang menempel di hampir semua besutan.

Komponen lain yang tak asing ialah mengubah noken as agar bahan bakar yang masuk ke ruang bakar lebih melimpah. "Bawaan motor kita ubah, performa motor dibanding standar sangat jauh berbeda," terang Terang Tomi Bramudia, pemilik Ngayun Speed yang juga mengoordinir acara ini.

Sedang ganti knalpot merupakan sesuatu hal yang biasa. Istimewanya, knalpot di komunitas ini kebanyakan tak pakai yang djual di pasaran, namun pesan khusus ke produsen, hingga nama pemilik bisa terukir di silincer.

Satu hal yang sedang tumbuh di komunitas ini adalah maraknya pemasangan pelek palang, padahal kita tahu pakem supermoto peleknya pakai jenis jari-jari. Tren ini sebenarnya mengikuti gaya di Eropa yang disebut Supermotard. "Kelebihannya kaki-kaki jadi lebih rigid dan aplikasi ban tubeless jadi lebih mudah," lanjut Tomi.

Jujur saja, mengetes performa motor memang cocoknya di sirkuit, karena bisa maksimal dan sektor keselamatan pun lebih terjamin.

 Penulis/Foto: Aant / Aant

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa