|
OTOMOTIFNET - Masa transisi dari musim kemarau ke penghujan (pancaroba) sudah mulai dirasakan di sebagian besar wilayah di tanah air. Khususnya di Jakarta, belakangan ini fenomena alam yang terjadi ditandakan dengan turunnya hujan lebat disertai angin kencang.
ENAM RIBU KELVIN
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim penghujan diperkirakan baru akan terjadi di awal tahun 2010.
Menurut Hary Tirto Djatmiko, Kepala Sub Bidang Informasi Meteorologi BMKG, saat ini baru mulai masa transisi dari kemarau ke musim hujan. Hujan biasanya terjadi pada siang dan menjelang malam. Ciri hujan transisi, terkadang lebat disertai angin kecang.
Sebagai langkah antisipasinya, sebaiknya sedini mungkin mencermati kembali, pernik atau komponen apa saja yang perlu dipersiapkan pada kendaraan Anda, demi kenyamanan dan keselamatan berkendara. Jangan asal pasang sekadar buat gaya, tapi konsekuensinya bakal celaka di jalan.
Bagi kalangan bikers, coba urungkan dulu niat mengganti ban standar dengan versi racing. Lantaran model kembangannya tidak diperuntukkan buat melibas aspal yang tergenang air. Idealnya memakai karet bundar bawaan motor Anda, lantaran peruntukannya sudah didesain buat pemakaian harian, baik untuk cuaca terik maupun hujan.
Pun begitu dengan jas hujan. Pilih yang materialnya lebih tebal dan bagian dalamnya sudah dilapis dengan water proof coating. Kalau mau aman tak kebasahan, bisa sambangi sentra perlengkapan teknik di Lindeteves, Jakbar. Pilihan rain coat di tempat ini rata-rata menawarkan yang model anti air, dengan banderol sekitar Rp 125-150 ribu/setel (baju & celana).
Sementara pengguna mobil, jangan dulu merasa aman di jalan saat hujan lebat. Cek kembali kondisi karet wiper di kaca depan-belakang. Jika kedapatan sudah getas, sebaiknya langsung ganti baru. Salah satu pilihan seperti produk Hella terbaru, yang punya kemampuan menyapu air pada permukaan kaca lebih merata dan sempurna (nano technology).
|
Kemudian pemakaian lampu HID (High Intensity Discharge) di luar ketentuan pabrikan mobil Anda. Usahakan jangan pernah pakai yang memiliki kadar kelvin terlampau tinggi. Pasalnya ketika hujan lebat di malam hari, jarak pandang ke depan menjadi sangat terbatas.
"Idealnya pakai yang 6 ribu kelvin saja, sebab pendaran sinarnya masih mampu menembus lebatnya air hujan terutama di malam hari," papar Wira Sentosa dari SACS di Pondok Gede, Bekasi.
Bagi pembesut SUV (Sports Utility Vehicle) atau jip, bisa menambah lampu kabut (foglamp) tambahan yang bercahaya kuning. Menurut penjelasan pakar fisika yang juga staf pengajar Departemen Fisika FMIPA UI, Dr. Terry Mart, unsur cahaya kuning pada fog lamp memiliki panjang gelombang 0,58 mikron, dengan tingkat sensitivitas terhadap mata manusia sebesar 0,85 (skala 1.0). "Artinya, mata manusia sangat sensitif terhadap warna kuning dan hijau,” papar pria ramah ini.
Konteks pemakaian fog lamp yang banyak memakai warna cahaya kuning, lanjut Terry, lebih pada kemampuan atau daya pantul balik sinar dari obyek ke mata manusia. Sementara cahaya kuning lebih jelas untuk menerobos pekatnya hujan.
Kondisi ini lantaran partikel warna kuning tidak terserap sepenuhnya oleh aspal/tanah atau kondisi cuaca sekitar (hujan lebat/berkabut). Sedangkan cahaya putih yang terdiri dari unsur warna kuning, lebih banyak terserap aspal atau kondisi alam sekitar sehingga kurang banyak memantulkan warna kuning ke mata kita.
Penulis/Foto: Anton/Salim, Anton
Editor | : | Editor |
KOMENTAR