Standar samping. Banyak makan tempat |
OTOMOTIFNET - Cara simpel saat parkir, motor pasang standar samping. Tak perlu ribet seperti menggunakan standar tengah. Apalagi parkir di mall, pasar, sekolah, kantor, ataupun kampus. Barisan motor rapat. Saling tempel antar motor risiko lecet, baret, sampai terjatuh cukup besar.
Tapi, kenapa standar samping kurang direkomendasi, apalagi untuk parkir dalam jangka waktu lama. Pertama, pakai satu penyanggah dimensi motor seakan lebih lebar. Coba aja tarik garis lurus, pasti kemiringan motor bikin badan motor menambah ruang di samping.
“Pakai standar samping, bobot motor akan ditahan oleh satu penyangga. Beban suspensi kiri lebih berat dibanding dengan kanan. Dalam jangka waktu lama, mempercepat kerusakan sok kiri,” bilang Anggono Iriawan, Instruktur Safety Riding dari PT Astra Honda Motor.
Standar samping juga bisa bikin motor miring. Efeknya motor di sebelah jadi enggak aman. Disenggol atau bisa juga malah nyenggol dan bisa bikin gedubrak motor lain.
Belum lagi risiko keselamatan. Seringkali menggunakan standar samping, lupa saat motor digas keluar dari lokasi parkir. Standar masih di posisi bawah. Bahayanya pas melibas tikungan ke kiri. Enggak ada ampun kuda besi yang dipakai bisa mendadak nyangkut atau berhenti dengan risiko terjelek mencium aspal.
Agak lebih aman kalau motor yang dipakai menggunakan teknologi switch on/off untuk standar samping seperti yang diterapkan pada beberap skubek. Enggak bakal bisa distarter kalau standar masih dipasang. Meski begitu, silakan menggunakan standar samping dengan syarat tahu kondisi lahan parkir. Jangan lebih dari setengah jam seandainya lokasi parkir memang padat.
Penulis/Foto: Niko/HERRY AXL
Editor | : | Editor |
KOMENTAR