Menjawab hal tersebut, Jonfis Fandy menyatakan jika pihaknya saat ini masih mempelajari akan kehadiran Accord Hybrid. "Kita sedang menunggu apakah minat terhadap Accord Hybrid di Indonesia besar atau tidak," bukanya.
Dirinya juga mengatakan jika respon pada mobil tersebut bagus akan dihadirkan di Indonesia. "Kalau respon bagus kenapa tidak kita hadirkan Accord hybrid dengan teknologi EarthDreams."
Saat ditanyakan mengenai alasan mahalnya Accord Hybrid, pria ramah ini menampiknya. "Belum masuknya Accord Hybrid bukan karena harganya terlalu mahal, tapi memang kami menunggu minat masyarakat,"pungkasnya.
Sebagai sumber penggerak, Accord PHEV mengadopsi paduan mesin Earth Dreams berkapasitas 2.0 liter VTEC 4 silinder yang dapat menghasilkan tenaga 137 dk dan motor elektrik. Nah, motor elektrik berdaya 124 kW tersebut akan mengonsumsi 6,7 kW perjam yang dihasilkan batere Lithium-ion (Li-Ion).
Tenaga paduan kedua penggerak tersebut mencapai 196 dk, atau bertenaga lebih baik dari versi sedan standarnya yang hanya 185 dk. Toh demikian, Honda juga menunjukkan keunggulan PHEV di efisiensi bbm dengan mengklaim total driving range lebih dari 805 km.
Sementara nuansa futuristik hadir dari speedometer digital yang dilengkapi indikator power dan charge meter di sebelah kiri dan indikator baterai dan bahan bakar di sebelah kanan. Lalu ada layar informasi touchscreen, termasuk layar real time yang menunjukkan efisiensi mengemudi. Serta audio player untuk memainkan lagu-lagu kesayangan terintegrasi dengan Ipod dan koneksi Bluetooth. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR