Los Angeles - Buaian eksotisme mobil sport hasil kolaborasi Toyota-Subaru memang membius. Namun, bukan berarti bebas dari masalah. Di Amerika, banyak konsumen yang mengeluhkan kondisi mesin dari Toyota 86 dan SUbaru BRZ.
Kenapa? Konsumen tersebut melaporkan kalau mesin mobilnya bisa tiba-tiba mati dan tidak bisa dihidupkan kembali. Toyota dan Subaru pun langsung mendalami laporan tersebut dan menyimpulkan ada yang bermasalah pada ECU.
Masalah tersebut terjadi karena kode software pada kendaraan tersebut tidak bisa dibaca oleh ECU, khususnya soal proses adaptasi dengan karakter pengemudi. Mesin tidak menemukan titik toleransi, sehingga software dianggap anomali dan membuat mesin mati mendadak.
"Masalah ini melibatkan kerja VVT, tetapi tidak memerlukan perbaikan mekanis. Tindakan selanjutnya, komputer harus bisa memperbesar toleransi deteksi untuk mencegah anomali," ujar juru bicara Toyota, Brian Lyons.
Ia menjelaskan lebih lanjut, kalau ECU perlu beradaptasi dengan rangkaian komponen lain, termasuk beradaptasi dengan cara dan karakter pengemudi mengendarai mobilnya sampai jarak 160 km, dimana memori komputer akan menyimpan data-data tersebut.
Meski Toyota dan Subaru sudah melakukan upaya yang responsif dalam menanggulangi masalah tersebut, namun tetap saja para pemilik kedua mobil kembar tersebut merasa tidak puas karena adanya gangguan tersebut, yang dilaporkan para pengguna sampai sebanyak 100 kendaraan.
"Pemetaan ulang ECU yang dilakukan sebenarnya belum memecahkan masalah pada gangguna ECU tersebut. Malah kami harus bolak-balik ke bengkel untuk perbaikan lainnya," keluh salah satu pemilik Toyota 86 di Amerika.
Sampai saat ini, Toyota maupun Subaru belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait dengan permasalahan ini. Bagaimana dengan di Indonesia?(mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR