OTOMOTIFNET - Perangkat bernama code grabber awal mulanya digunakan untuk menduplikasi sinyal atau frekuensi alarm di rumah. Seperti untuk keperluan membuka-tutup pintu garasi model elektrik, atau gerbang masuk listrik, atau gerbang masuk pada areal khusus bagi kalangan elit dengan penjagaan ekstra ketat di Amerika Serikat.
Code grabber memungkinkan para kriminal secara ilegal menduplikasi sinyal yang dikeluarkan oleh perangkat apapun, termasuk telepon genggam dan bahkan keyless remote sekalipun.
Code Grabber menjadi monopoli produsen alarm | Merekam kode bisa dari mobil sebelah atau radius 20 meter |
Cara kerja alat ini, menurut Kasman dari PT Sumber Mas Autorindo (SMA), ketika proses transmit atau pengiriman sinyal dari remote alarm ke sistem pengunci pada mobil, frekuensi beserta kode pengunci alarm secara otomatis akan keluar bersamaan.
"Saat pemilik menekan tombol unlock atau lock pada remote alarm mobilnya, jika code grabber diaktifkan akan langsung mendeteksi frekuensi dan kode yang dikeluarkan remote alarm tadi. Saat itu juga code grabber mampu membaca sekaligus merekam frekuensi dan kode sekaligus secara bersamaan," jelas general manager research & development SMA, produsen alarm Master ini.
Solusinya, coba up grade alarm Anda dengan yang memiliki fitur Anticode grabber atau rolling code. “Setidaknya untuk pencegahan,” terang Anthony Lauw, president director PT Niaga Indah Permai, distributor alarm Matrix, G2 dan G-Forces di kawasan Ancol. Menikmati fitur ini tak mahal kok, dengan harga alarm berkisar Rp 800 ribu sudah bisa memperkecil kemungkinan direkam oleh code grabber.
Penulis/Foto: Anton, Bil / Anton
Editor | : | Editor |
KOMENTAR