OTOMOTIFNET - Frekuensi alarm dijaga pada frekuensi 315 Mhz dan 433 Mhz, dan masing-masing perangkat memiliki ragam kombinasi digit code tersendiri. Saat ini, frekuensi yang pertama banyak diaplikasi perangkat alarm OEM (Original Equipment of Manufacturer) bawaan ATPM.
Kasman, GM research and development, PT Sumber Mas Autorindo yang telah bertahun-tahun menangani alarm mengilustrasikan gangguan pada frekuensi. Biasanya terjadi karena pancaran frekuensi dari remote ke receiver yang terganggu. Bisa disebabkan adanya pemecahan pancaran tersebut dari frekuensi lain yang dihasilkan menara BTS yang mungkin ada di sekitar lokasi mobil. Sehingga digit code yang diterima receiver tidak lengkap.
| Pembaca kode milik ATPM. Jika remote tak sesuai kodenya lagi dengan recevier |
Remote OEM (kiri) dan Aftermarket (kanan) | Frekuensi dijaga 315 mhz dan 433 mhz |
Akibatnya, frekuensi terganggu dan cenderung terputus, sehingga receiver tidak mampu menerima digit code yang dipancarkan receiver secara lengkap.
Kemudian penyebab lain dimungkinkan karena anticode hopping yang ada pada setiap modul alarm yang justru menjaga frekuensi remote dari gangguan frekuensi lainnya. Hiingga menyebabkan pintu tidak dapat terbuka.
“Bukan rusak, tapi lebih ke safety,” ujarnya menambahkan ada kemungkinan gangguan frekuensi lain yang justru membuka kunci pintu dengan sendirinya.
Solusi sementara saat ini, pria ramah ini menyarankan untuk menambah kit remote alarm tambahan dengan mengesampingkan dahulu fungsi alarm pada keyless entry. Bisa diperoleh di produk aftermarket, namun musti teliti juga, jangan sampai produk aftermarket yang dibeli punya frekuensi yang masih sama dengan remote yang bermasalah. Disarankan lakukan pemasangan atau minimal konsultasikan dengan yang ahli dalam masalah alarm.
“Cara lainnya, yakni mendekatkan alarm dengan posisi receiver berada. Masing-masing mobil punya letak receiver yang berbeda, “ terang Anthony Lau dari PT Niaga Indah Permai (NIP) yang memasok alarm ke beberapa ATPM. Akan lebih baik dalam kondisi seperti ini untuk menanyakan posisi receiver kepada perwakilan ATPM, bengkel resmi misalnya.
Setelah letak keduanya berdekatan, cukup tekan tombol pembuka hingga selang 3 detik. Jika tidak manjur, sebaiknya hubungi pihak ATPM untuk dapat memasukkan kode di emergency disarm pada receiver dengan metode manual.
Penulis/Foto: Anton / Salim, Anto
Editor | : | Editor |
KOMENTAR