Memang di ajang balap motor MotoGP, Bosch terbilang pemain baru. Tapi di dunia motorsport secara lebih luas, mereka adalah pemain lama dan juga meraup kesuksesan besar. Salah satunya di ajang balap DTM (Deutsche Tourenwagen Masters) alias ajang balap mobil turing di Jerman, dimana mereka langsung terpilih jadi pemasok tunggal sistem kelistrikan.
Uniknya, ternyata konfigurasi fungsi sistem kelistrikan di ajang DTM dan MotoGP tidak berbeda jauh. Bahkan persamaannya berkisar 80 persen. “Persamaan konfigurasi fungsi kelistrikan di balap DTM dan MotoGP (CRT), sekitar 80 persen. Perbedaan paling besar hanya di sistem dinamisnya saja. Disinilah kami butuh fungsi khusus untuk di kategori balap motor,” jelas Ralf Schnee, kepala proyek motorsport di Bosch.
Hal ini diungkapkan Schnee setelah meloihat permintaan Colin Edwards pada konfigurasi fungsi yang dimintanya setelah melakukan sesi tes di Jerez, Spanyol akhir tahun 2011 lalu. Konfigurasi fungsi kelistrikan yang diminta Edwards pada Bosch, pun langsung jadi kenyataan saat uji coba di Sirkuit Sepang, Malaysia (31/1-2/2) lalu.
“Kami telah mengembangkan konfigurasi fungsi kelistrikan seperti ini sejak dua tahun lalu. Dengan menggunakan motor Superbike dari pabrikan Honda, dan Michael sebagai test ridernya. Fungsi yang paling berbeda, adalah fungsi dinamis yaitu ketika motor sedang menikung dan miring. Selain itu fungsi lainnya adalah sebagai kontrol traksi agar ban tidak kehilangan traksi saat menikung. Unutk kami menggunakan software unik khusus untuk motor,” pungkas Schnee. (otosport.co.id)
Editor | : | billy |
KOMENTAR