Giacomo Agostini sang legenda MotoGP, lebih percaya bahwa perilaku dan karakter ban MotoGP adalah penyebab utama terjatuhnya Simoncelli. Performa ban yang terlalu sempurna, membuat pembalap terlalu berharap banyak pada karet bundar itu. Padahal faktor sirkuit dengan temperatur yang gampang berubah belum tentu mengakomodasi performa sempurna yang ditawarkan ban.
“Pemasok ban telalu dituntut membangun ban yang sempurna untuk mengakomodasi kesempurnaan tenaga motor. Tipenya terlalu keras dan sulit untuk dikendalikan. Jika ban sudah kehilangan grip, maka ban akan tergelincir (sliding) dan pembalap akan jatuh tanpa ada peringatan,” analisis Agostini.
“Ada baiknya ban dibikin dengan tingkat degradasi, jadi performa ban tidak melulu rata sejak awal hingga akhir balapan. Pembalap juga akan lebih berhati-hati dari lap ke lap untuk mengantisipasi degradasi ban lebih cepat. Seperti di era saya, pada pertengahan balap grip ban sudah buruk. Makanya pembalap harus balapan dengan cara drifting dan mulai berhati-hati,” tambah Agostini.
Mungkin yang dimaksud Agostini adalah pembalap harus mengerti cara memperlakukan ban saat balapan. Bukan performa ban yang harus mengerti karakter pembalap. (otosport.co.id)
Editor | : | billy |
KOMENTAR