Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Trio Honda dan Nakamoto Sedih Atas Kepergian Simoncelli

billy - Senin, 24 Oktober 2011 | 07:45 WIB
No caption
No credit
No caption


Pengumuman tentang Marco Simoncelli yang meninggal dunia karena kecelakaan fatal di MotoGP Malaysia (23/10) kemarin, membuat trio pembalap Honda sangat sedih. Andrea Dovizioso yang merupakan rival sekaligus teman kompetisi di berbagai ajang balap motor, sangat kaget dengan kabar kepergian Marco Simoncelli usai mengalami insiden fatal tersebut.

“Menghadapi situasi seperti ini, tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Saya melihat bagaimana ia mengalami insiden itu dan saya sangat sedih. Simoncelli adalah pembalap yang kuat dan selalu tampil maksimal di setiap balapan. Kami selalu berkompetisi sejak masih anak-anak. Dia selalu terlihat perkasa dan kebal saat mengalami insiden. Tapi insiden kemarin membuat saya kaget,” ujar Dovizioso.

Jika Dovi berbicara tentang pengalamannya bersama Simoncelli, Dani Pedrosa yang pernah berselisih dengan Simoncelli menjelaskan bahwa profesi yang mereka geluti memang sangat berbahaya. Pedrosa menganggap bahwa pembalap juga penting memperhitungkan nyawa dan bukan hanya ambisi.

“Saya tidak bisa mengungkapkan apa-apa tentang insiden ini, saya hanya bisa bersedih dan mengucapkan belasungkawa kepada keluarganya. Tragedi kematian tersebut membuat kaget semua orang di paddock. Kadang kala kita melupakan betapa bahaya balapan MotoGP dan ketika pembalapnya meninggal, tidak akan berarti apa-apa. Pasti kami akan menjalani profesi sebagai pembalap, tapi kalau terjadi insiden maut maka semuanya sia-sia,” jelas Pedrosa.

Tidak jauh berbeda dengan Casey Stoner, yang juga merasa kaget mendengar insiden kematian Marco Simoncelli. Stoner berharap pihak keluarga bisa tabah menghadapi kepergian Simoncelli. “Saya juga sangat syok. Insiden di MotoGP Malaysia mengingatkan kita betapa berharganya hidup. Semoga keluarga diberikan ketabahan,” imbuh Stoner.

Agak berbeda dengan ketiga pembalap tim Repsol Honda, Shuhei Nakamoto sebagai vice president Honda Racing Corporation (HRC) menyatakan perasaan sesal karena pernah membuat Simoncelli marah-marah usai meraih podium pertamanya di MotoGP Ceko (14/8) lalu.

“Simoncelli adalah pembalap yang sangat berbakat, dan saya sangat sedih dengan tragedi maut di Sepang. Kadang-kadang saya menuntut terlalu keras pada Simoncelli, seperti di MotoGP Ceko. Simoncelli marah-marah karena saya bisa ‘Untung bisa podium’. Tapi saya hanya ingin memberikan motivasi lebih, karena saya tahu ia bisa berbuat lebih baik,” pungkas pria setengah baya asal Jepang itu.

Apapun ungkapan yang ada saat ini, memang sudah tidak berarti lagi. Penyesalan, kebahagiaan, tawa dan bahkan pertemanan sudah tidak ada artinya lagi bagi Simoncelli. Ia sudah pergi menyisakan kesedihan bagi dunia balap motor internasional. (otosport.co.id)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa