Maklum, harga bahan bakar gas seperti Vi-Gas atau BBG hanyasetengah dari harga bbm non subsidi. Sayangnya pihak pabrikan justru merasabelum siap dalam menyikapi langkah penggunaan gas tersebut.
“Untuk peralihan bbm ke bahan bakar gas, jujur kami belumsiap. Untuk itu saat ini seluruh pabrikan tengah berdiskusi dengan prinsipal untukmengambil langkah mengenai pengonversian gas tersebut,” ujar Sudirman MR, KetuaGaikindo sekaligus Presdir PT Astra Daihatsu Motor.
Lebih lanjut, dirinya belum mau menjelaskan tentangpengguguran garansi pabrik setelah aplikasi perangkat. “Kita masih tunggukeputusan dari prinsipal,” sebutnya sambil mengatakan proses negosiasi denganprinsipal bisa memakan waktu beberapa bulan.
Sudirman mengatakan jika sempat ada yang membuat prototype GranMax dengan konverter gas. “Tapi yang mengaplikasikan adalah perusahaan piranti konvertergas, mereka yang kemudian menawarkan kepada pelanggan. Jadi bukan dari Daihatsulangsung,” katanya.
Sedangkan Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT ADMmenimpali jika langkah aman dari aplikasi perangkat konverter tersebut dapatmengikuti instruksi pada buku servis dan garansi.
“Sebab jika ada kerusakan, atau hal lain yang mempengaruhikinerja mobil karena aplikasi tersebut kami tidak akan mengganti kerusakantersebut,” jelas Amelia saat ditemui di Jakarta pada Kamis (12/1). (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR