“Biaya hybrid itu mahal dan tak terjangkau banyak pihak. Hybrid janganlah dipandang sebagai satu-satunya sistem yang membuat mobil ramah lingkungan,” ujar Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
Menurutnya, Daihatsu tidak akan membangun mobil hybrid sebagai jawaban akan isu lingkungan hidup. “Buat apa? Saat ini kami punya teknologi Eco Idle pada citycar Mira e:S di Jepang yang memiliki efisiensi setara hybrid yaitu 32 km perliter, serta emisi yang tak terpaut jauh dengan hybrid,” jelas Amelia.
Dengan kemampuan setara hybrid tersebut, saat ini Mira e:S menjadi salah satu mobil terlaris di Jepang. “Kami juga tak menutup mata akan perkembangan teknologi ramah lingkungan. Tapi kami juga menginginkan sistem yang terjangkau. Untuk itu saat ini kami mengembangkan teknologi 2-tak dan fuel cell,” katanya lagi.
Lho, bukan kah 2-tak menghasilkan emisi yang jauh lebih besar? “Ini teknologi baru, bukan mesin 2-tak lama seperti yang pernah ada pada mobil lawas atau sepeda motor,” seru Amelia saat ditemui disela diskusi prediksi penjualan mobil nasional 2012 di gedung Kemenperin, Jakarta pada Kamis (12/1).
Asiknya lagi, Ia menambahkan jika teknologi tersebut pasti masuk Indonesia walau belum menentukan waktunya. “Yang jelas kami tidak akan mendatangkan Mira e:S, tapi teknologinya saja yang akan hadir di sini,” tutupnya. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR