Tidak hanya dari segi estetika, ketersediaan fitur plus kandungan teknologi otomotifnya juga makin aktual. Tak hanya jika dibandingkan produk Jepang tapi juga jika berhadapan sama produk negara-negara barat.
Ditakuti Kampuin Jepang
Sudah tentu ‘kampus’ terdekat yang mulai tersaingi adalah Jepang. Padahal lama sekali dunia otomotif Korsel hanya dianggap sebagai Dikutip dari situs www.ezinearticles.com, Shiro Nakamura, chief Creative Officer and Head Design for Nissan sampai merasa perlu tercengang dengan evolusi desain karya desainer Korsel. “Desain mereka sangat powerfull dan emotional,” tegas Nakamura-san. Dan meski ia merasa kurang senang namun diyakininya kalau perspektif desainer muda Korsel sudah berada di depan kreator mobil asal Jepang sendiri dalam hal mutu desain plus pemahaman filosofi desain sebuah mobil. Tidak aneh juga jika disebut kalau desainer Korsel bagaikan desainer mobil asal Italia dalam mendesain sebuah mobil, punya passion yang kuat.
Hal ini sejatinya juga tak lepas dari meningkat pesatnya proses pembelajaran atas soal engineering maupun car design dari sejumlah perguruan tinggi di negara Macan Asia itu. Sebut saja universitas Hongik yang berada di Seoul, jurusan desain transportasi yang muncul sejak tahun 1990 dengan jumlah siswa tahun 2010 sebanyak 120 siswa.
Itu belum termasuk banyaknya pemuda Korsel yang menimba ilmu teknik serta desain otomotif maupun transportasi di berbagai perguruan tinggi di Eropa maupun Amerika Serikat. Bangku kuliah di Art Center college of Design yang berada di Pasadena California kini juga banyak terisi oleh siswa asal Korsel.
Bahkan raksasa otomotif Amerika, General Motors (GM), sudah menyerahkan desain-desain global mereka ke sejumlah desainer Korsel. Chevrolet Camaro yang jadi salah satu ikon GM juga melibatkan dengan sangat aktif seorang yang bernama Sangyup Lee dalam proses desainnya. Lee sendiri sebelumnya pernah bekerja di Porsche dan rumah desain mobil Italia Pininfarina.
"All New' Picanto, ciri desainnya kelas dunia
Kini bisa disebut kalau sejumlah nama besar otomotif dunia untuk saat ini telah menerima kenyataan akan tren desainer Korsel. Mazda, Toyota, Ford, Honda, GM, Nissan, bahkan Ferrari makin intensif mengikut sertakan desainer mobil yang berstatus imigram maupun yang masih berpaspor Korsel.
Mobil asal Korsel sendiri juga tengah menikmati masa paling menggembirakan karena praktis telah sukses menepis paradigma lama. Tidak sedikit mobil bermerek KIA ataupun Hyundai yang diterima dengan sangat baik oleh konsumen maupun mampu meraih predikta “best car” di wilayah Amerika bagian utara, Eropa, dan Asia sendiri dimana termasuk Indonesia tentu.
Seorang jagoan desain pada Art Center college of Design, Stewart Reed, menyebut bahwa gelombang desainer negeri yang terkenal akan semangat disiplinnya itu seperti yang pernah juga terjadi pada desainer asal Jepang pada medio 20-30 tahun lalu.
Desain Grand Avega dianggap salah satu lompatan besar desain asal Korea Selatan
Pabrikan Jepang bahkan banyak disebut paling agresif dalam menyerap buah pikiran desainer dari negeri yang pernah dijajahnya itu. Hal ini karena latar belakang sejarah maupun budaya serta bahasa yang mirip.
Akankah produsen Korsel bisa mengancam dominasi Jepang? (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR