|
Contohnya saja Mercedes benz yang baru saja merilis produk flagship mereka yakni Mercedes Benz S-Class. Di negara asalnya S-Class juga tersedia dalam varian bermesin diesel namun tidak ikut dijual di Indonesia.
"Produk kami sudah memiliki standar emisi Euro4 yang mengharuskan menggunakan solar dengan kadar sulfur rendah. Sedangkan ketersediaan bahan bakar solar berkualitas baik seperti Pertamina Dex masih sulit ditemui," kata Direktur Sales dan Marketing PT Mercedes-Benz Indonesia, Roland Staehler menjelaskan.
Staehler juga mengungkapkan bahwa Mercedes Benz pernah menemukan kadar sulfur yang tidak seharusnya dalam solar non subsidi tersebut. Maka dengan alasan demi kenyamanan pengguna, Mercedes Benz Indonesia urung membawa varian S-Class berbahan bakar solar tersebut.
Hal senada juga diungkapkan CEO PT. Astra International Peugeot, Constantinus Herlijoso di acara perkenalan sport coupe terbarunya, Peugeot RCZ yang sebenenarnya juga tersedia dalam versi diesel 2.000 cc.
"Faktor bahan bakar masih jadi kendala untuk memasarkan varian diesel kami yang sudah berstandar euro5" ungkapnya. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR