OTOMOTIFNET - Jangan kaget kalau Anda pemilik mobil Suzuki, tiba-tiba ditelpon perempuan bersuara merdu dan ramah. Selain menanyakan kabar Anda, tak lupa ditanyakan bagaimana kondisi tunggangan kesayangan Anda itu.
"Apakah sudah jadwalnya diservis atau butuh pelayanan bengkel. Inilah salah satu layanan frontliner kami," tambah Endro Nugroho, marketing director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), saat launching program peningkatan kepuasan pelanggan purna jual melalui kualitas layanan dan frontliner Suzuki di Pulogadung, Jaktim(24/5)lalu.
Tentunya enggak cuma ditelpon barisan service marketing reprentative yang terlatih, ada banyak program yang diharapkan bisa jadi moment of truth kebangkitan after sales service SIS.
Kalau standardisasi bengkel, Endro menyatakan sudah berjalan dengan baik. Bahkan boleh dibilang tergolong tegas, bengkel yang tidak lolos sertifikasi akan ditutup. Pembenahan ini berbuah hasil dengan pencapaian kepuasan pelanggan sebuah lembaga survei pada 2009 lalu.
Langkah pamungkas yakni fokus pada pembenahan sumber daya manusia. Yakni pada frontliner, mekanik, service advisor hingga manager. Hampir semua lini disiapkan pelatihan manajemen. "Tak melulu soal teknik yang sudah biasa, namun belajar seni menangani customer," tambah pria ramah ini.
Enggak heran harapan mobil baru yang kembali servis di bengkel resmi akan naik, dari awalnya 20% (2008) dan 28% (2009). Toh, ketimbang jor-joran memberitahu ada peningkatan pada pelayanan purna jual, Endro lebih senang jika pemilik mobil mengalaminya sendiri. Coba dulu baru percaya ya Pak.
Penulis/Foto: Bil / Anton
Editor | : | Editor |
KOMENTAR