|
OTOMOTIFNET - Satu lagi insan balap berpulang. Yakni Kasih Darmawan (KD) Oloan Sitompul, pada Rabu (26/5) di RS Cikini, Jakarta karena komplikasi penyakit. Pria yang dikenal sebagai master of ceremony (MC) khusus balap yang lahir di Tarutung, Sumut, 27 April 1939 ini dimakamkan di Pemakaman Kampung Kandang, Ciganjur, Kamis (27/5).
OLAHRAGA KERAS
Begitu banyak kenangan dari pria humoris nan ramai ini. Kiprahnya dikenal sebagai MC khusus balap hingga menjelang sakitnya. Namun, kini profesi itu diteruskan oleh anak-anaknya.
Om Oloan sudah jadi MC sejak remaja. Saking menonjol, saat bekerja di RRI Jakarta pernah ditawari ke BBC London. Namun hal itu ditolaknya karena ingin lebih menyebarkan profesi MC di Indonesia.
“Sebelum di balap, papa MC di beberapa cabang seperti balap kuda, tinju, jetski, silat, gulat (pernah menjadi atlet gulat Sumatra Utara) dan bahkan pernah jadi MC untuk acara pelatihan Kopassus bersama Jenderal Wismoyo Arismundar,” ungkap Oscar, anak tertuanya.
Ricky, putra ketiga yang sekarang meneruskan profesi sebagai MC balap menambahkan, papanya suka menyebut dirinya MC olahraga keras. Apapun yang cepat mengeluarkan darah di situ pasti ada Om Oloan. “Papa menjadi langganan MC tinju yang digelar promotor Tourino Tidar yang digelar dari Sabang sampai Merauke. hingga pertandingan di luar negeri,” tambah Ricky.
Karier MC balap dimulai saat event balap di Ancol. Yang membawanya Tinton Soeprapto, Aswin Bahar dan Lola Moenek setelah melihat gaya dan suara Om Oloan saat diminta menjadi MC balap kuda di Pulomas tahun ‘70-an. “Saya melihat orangnya ulet, kerja keras dan sangat bersahabat. Sejak itu saya bawa dia ke Sirkuit Ancol,” kata Lola.
Ketika sirkuit dipindah ke Sentul, Oloan ikut diboyong. Event balap di Sentul semua pakai jasa suara penyiar dengan suara luas dan bariton ini yang kemudian diikuti anak-anaknya Ricky dan Oscar hingga sekarang.
“Sehebat apapun balapan kalau enggak dikupas oleh MC secara lengkap, gak seru. Nah, Oloan itu biangnya karena dia punya perbendaharaan kata dan data yang lengkap. Yang lebih penting, dia bisa menghidupkan suasana. Pernah di Ancol dia bilang seorang pembalap hampir saja menabrak tiang. Padahal masih jauh. Itulah hebatnya bisa membuat balapan jadi hidup. Almarhum merupakan salah satu MC Otomotif terbaik yang pernah ada, dan itu diikuti Ricky anaknya yang memiliki kemampuan sama,” ujar Aswin Bahar, pembalap senior.
“Nama Om Oloan bisa disebut MC balap dan tinju sekelas almarhum Sambas, penyiar dan MC tempo dulu,” ujar A Judiarto, ketua IMI DKI Jaya yang ikut hadir saat pemakaman almarhum.
“Banyak orang melupakan jasa almarhum. Kalau ada event tidak banyak pesertanya, dan Oloan jadi MC-nya, suasana jadi ramai. Begitu lah Oloan Sitompul semasa hidupnya,” sambar pembalap senior Sidarto SA.
Karena kiprah dan totalitas pada bidang ‘menjual suara’, Oloan Sitompul bersama keluarga mendapat penghargaan Indonesia Book of Record pada 11 Mei 2004.
Selamat jalan Om...
Penulis/Foto: Bud / Johan
Editor | : | Editor |
KOMENTAR