Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Misteri Api Di Balik Kap Mesin CR-V 2006

Editor - Senin, 7 Juni 2010 | 06:54 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Musibah yang menimpa Erizal Salim ketika Honda CR-V lansiran 2006 miliknya terbakar di ruas tol dalam kota arah Cawang, Jaktim(5 /5) lalu menimbulkan duka tak terhingga. Walau masih bisa dibilang beruntung, karena tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun peristiwa memilukan ini sangat bisa jadi pelajaran bagaimana musibah bisa terjadi.

Begitu banyak aspek yang harus diperhatikan hanya untuk mencari tahu penyebab pastinya, pihak kepolisian yang lebih berwenang memberikan keterangan bahwa sekarang masih dalam proses penyidikan. Erizal mengatakan kondisi mobil masih standar tanpa penambahan aksesori apapun, begitu juga masalah perawatan rutin kendaraan yang diserahkan ke pihak Honda Imora.

Asal muasal api yang masih jadi tanda tanya besar, PT. Honda Prospect Motor (HPM) yang diwakili Jonfis Fandy selaku Marketing and Aftersales Director mengakui kalau dulu mobil dengan nomor B 1778 AB milik Erizal sempat melakukan servis di Honda Pluit. "Hanya perawatan terakhir berdasarkan catatan dikerjakan bulan November 2008 lalu," jelas pria ramah ini.

No caption
No credit
No caption

Semua bagian hangus, bahkan girboks  bolong saking panasnya

KRONOLOGIS PEMILIK

Kecelakaan tunggal yang menghanguskan Honda CR-V lansiran 2006 akhir ini, bermula dari mengepulnya asap putih dari balik ujung kap mesin sebelah kiri (dilihat dari posisi pengemudi). Menurut pengakuan Erizal Salim, pemilik sekaligus korban selamat, saat itu mobilnya melaju di dalam ruas tol dalam kota menuju tol Jagorawi.

"Sebelumnya tidak ada gelagat mencurigakan di mobil. AC masih normal dan dingin, mesin juga enggak pernah mbrebet. Kondisi mobil keseluruhan masih standar mulai head unit, lampu-lampu dan tidak pakai komponen aftermarket tambahan," urai Rizal sapaan pria paruh baya ini.

Meski kondisi lajur tol dalam kota saat itu masih agak padat, waktu menunjukkan pukul 21.35 WIB, Rizal mengemudikan CR-V warna hitamnya dengan santai dalam kecepatan konstan. Nah, ketika muncul kepulan asap putih dari balik kap mesin sebelah kiri. Kondisi ini sempat membuat panik, dan ayah satu orang putera ini pun langsung membawa mobilnya menepi ke bahu jalan.

"Paling mengherankan waktu saya mau mengurangi kecepatan, pedal rem tiba-tiba blong dan terpaksa mobil saya hentikan pakai bantuan hand brake," kenang Rizal. 

Akhirnya mobil berhasil berhenti dengan posisi di bahu jalan. Rizal langsung mematikan mesin dan keluar dari dalam kabin. Keanehan lain, saat Rizal ingin menarik tuas pembuka kap mesin, pengaitnya langsung copot. "Saya enggak bisa berbuat apa-apa lagi, karena kap mesin enggak bisa dibuka, dan saat itu asap putih masih mengepul," tambahnya.

Selang 25 sampai 30 menit kemudian, jilatan api tiba-tiba keluar dari balik kap mesin. Lantaran bantuan belum datang, Ia hanya bisa pasrah memandangi CR-V kesayangan anaknya ini dilalap si jago merah, hingga menyisakan hanya bangkai pelat bodi dan rangka tanpa menyisakan apapun bagian lainnya.

SAFETY DRIFING

Mengingat akibat yang ditimbulkan, kerugian akibat kebakaran sangat tinggi. Syukur-syukur kalau hanya harta yang hilang, tapi bukan tak mungkin nyawa ikut melayang hanya karena lupa cara penyelamatan darurat bukan.

"Paling penting jangan panik!" wanti Dodi Budiono, instruktur senior dari Indonesia Defensive Driving Center, di Plaza Tanjung Mas Raya Estat Blok B1 No.19, Jaksel. Panik merupakan sumber dari segala masalah lanjutan yang akan timbul.

Lihat asal asap ataupun api, kemudian pinggirkan mobil ke tempat yang lebih aman, misal bahu jalan tol. "Yakinkan bahwa pintu ataupun jendela bisa terbuka sebagai jalur evakuasi darurat," ucap Taqwa kali ini. Biasakan juga membawa APAR (Alat Pemadam Api Ringan) berkapasitas sekitar 1 kg yang banyak terdapat di pasar onderdil.

APAR sudah tersedia, usahakan tahu lebih dahulu apakah api dalam ruang mesin sudah membesar atau tidak. "Kalau sekadar buka kap mesin, kombinasi oksigen di luar justru akan membuat api semakin membesar," jelas mekanik berambut ikal ini.

Pun begitu apabila kebakaran ditimbulkan akibat bahan bakar. Menyiram dengan air juga akan membuat kerusakan lebih parah. Sebabnya, air yang memiliki berat jenis lebih berat dari minyak akan membuat bahan bakar tersebar di atas permukaan air.


Penulis/Foto: Bil, Anton, Rio / TMC, Anton, Reza

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa