|
OTOMOTIFNET - Biker rentan terkena penyakit gangguan pernafasan sampai serangan jantung. Hal tersebut akibat dari tingginya tingkat polusi udara di kota-kota besar Tanah Air. Salah satu penyebab berkurangnya udara bersih adalah tingginya peningkatan angka pertumbuhan kendaraan bermotor.
Supaya udara kotor yang masuk dalam paru-paru dikurangi, ada baiknya bila biker saat berkendara menggunakan masker. Di pasaran selain yang berbentuk masker, ada juga model lain buat mengurangi polusi udara. Ada apa aja?
PENDEK-PANJANG
Pilihan pertama dari produk labelan Maskr. Ada 2 pilihan, model pendek dan panjang. Untuk model pendek, hanya melindungi udara yang masuk ke hidung maupun mulut. Sementara yang panjang, selain mem-filter udara yang masuk ke hidung atau mulut, juga melindung leher bagian depan dari debu yang menempel.
Di dalam produk yang di jual seharga Rp 30-50 ribu ini, menggunakan sistem penyaringan 3 lapis plus karbon aktif. Material kain lembut, sejuk dan tahan keringat merupakan bahan utama dari masker ini. "Selain menyaring polusi udara, masker ini juga bisa menetralisir bau," ucap Kholiq dari toko Radja Motor di Jl. Raya Ciledug, Tangerang.
Balaclava, produk lokal dibanderol rp 50 ribuan |
Selain itu, ada produk masker yang cukup unik. Yakni karya Zaenal Arifin. Dilihat dari fisiknya, mirip dengan penutup hidung dan mulut yang dipakai suster di rumah sakit.
Namun kalau dilihat lebih detail lagi, ternyata banyak perbedaannya. "Ketebalan sponge yang jadi filter merupakan salah satu unsur pembeda produk ini dengan masker rumah sakit," kata Zaenal, pengerajin perangkat ini.
Soal bahan, masker ini berbahan kain katun. Hanya terdapat satu model saja, yakni menutupi hidung dan mulut. Agar tampilannya lebih gaya, masker ini bisa dipesan dengan aksesoris gambar sesuai keinginan konsumen. "Kalau tidak lagi banyak order, pesan gambar ini bisa dilakukan dalam sehari," kata pria yang bermarkas di Jl. RH. Umar, Bekasi Selatan.
MASKER, bisa pilih yang panjang maupun pendek |
"Untuk mempertahankan orisinalitas dari helm yang diservis, saya sangat memperhatikan detail tiap bagian helm. Seperti pada beberapa helm bermerek kayak Nolan, biasanya ada penunjuk kode produksi di lidahnya (strap) dan tidak saya buang," jelas Ferry sambil menyebut biaya servis helm di kiosnya Rp 400-600 ribu/helm.
Untuk kerusakan lain seperti batok helm yang catnya sudah mengelupas, Ferry dan Edwin serentak menjawab gak masuk dalam paket rekondisi helm. "Biasanya kalau konsumen mau sekalian memperbaiki batoknya atau mengecat ulang, saya sarankan untuk datang langsung ke spesialis airbrush," tukas Ferry.
Namun begitu, Edwin tak begitu saja menolak order jika ada konsumen yang datang untuk rekondisi dan ingin sekalian melabur ulang batok helmnya. "Bisa aja sih, tapi enggak masuk dalam biaya rekondisi atau servis helm yang kami tawarkan," tandas pria ramah berdarah Ambon ini.
Masker, Gaya dengan gambar pesanan sendiri |
BALACLAVA
Model lain penghalang debu adalah balaclava. Fungsi sesungguhnya adalah sebagai pelindung helm agar tidak terkena keringat yang keluar dari kepala. Namun desainnya juga menutupi hidung dan mulut, membuat piranti ini banyak dipakai biker sebagai masker.
Selain produksi lokal, balaclava juga ada yang impor. "Untuk yang didatangkan dari luar negeri seperti merek Deniese atau Oxford, ada yang menggunakan kain tipis dan ada yang sedikit lebih tebal. Sementara yang buatan lokal, bahannya dari kain tipis," kata Agus Hermawan, pemilik toko Juragan Helm di Jl. Panjang, Kebon Jeruk, Jakbar.
Soal harga, untuk barang impor bisa sampai Rp 550 ribuan. Sementara kalau pilihnya barang lokal, cukup siapkan dana Rp 50 ribuan. • oct (octa.otomotif@gmail.com)
Kontak:
Radja Motor: 021-84596707
Zaenal Arifin: 0857-10302270
Juragan Helm: 0815-1899889
Penulis/Foto: Oct / dede
Editor | : | Editor |
KOMENTAR