Kisruh permasalahan tersebut pun kembali menyeruak ketika sesi latihan MotoGP Estoril, Portugal (29/4). Rossi menjelaskan bahwa seharusnya Stoner sudah berpikir lebih cerdas. Ini adalah balapan, semuanya bisa terjadi. Hal yang paling penting adalah bagaimana seorang pembalap menyikapi hal tersebut pikiran yang lebih dewasa.
“Saya tidak tahu apa yang diinginkan oleh Stoner. Jika ia berpikir semua pembalap harus berada di belakangnya, ya mendingan balapan aja sana sendirian. Saya membaca semua komentarnya tentang saya. Dia selalu berbicara tentang hal yang saya tidak mengerti, seperti pekerjaan saya di Ducati dan mengatakan saya adalah pembawa musibah dalam lintasan. Kalau di Jerez saya memang maklum, makanya saya minta maaf,” urai Rossi.
Selain menguraikan panjang lebar tentang kekesalannya tentang ungkapan Stoner, Rossi juga mulai merasa bahwa kebencian Stoner kepadanya berawal di MotoGP Laguna Seca Amerika tahun 2008 lalu. “Dalam sebuah balapan, ada pemenang dan juga akan selalu ada yang kalah. Dalam kasus ini saya adalah pemenangnya. Sejak saya mengalahkannya di Laguna Seca tahun 2008, ia mulai berkomentar segalanya tentang saya,” imbuh Rossi.
Namun Rossi juga tidak sekadar menanggapi semua komentar miring Stoner. The Doctor justru memberikan nasihat agar Stoner lebih bijak dan menikmati segala yang ada. “Jika ia mengira bahwa ia pembalap terbaik, ia harus membuktikannya. Jika ia sudah meraih 2 kemenangan musim ini, setidaknya ia bisa berhenti berkata yang tidak jelas seperti itu,” pungkas Rossi.
Wah… sepertinya genderang perang dimulai lagi nih…! (otosport.co.id)
Editor | : | billy |
KOMENTAR