“Ketika saya mengalami insiden tersebut, saya tidak agresif kok! Saya justru tenang karena menjaga ritme dengan Jorge Lorenzo. Tapi saat itu memang kondisinya sangat sulit, setelah menjalani 5 lap kondisi ban sudah tidak memungkinkan untuk kondisi sirkuit. Jadi saya menjalani tiap putaran lebih sulit mengendalikan motor,” kesal Simoncelli.
Apa yang diungkapkan oleh pembalap berjuluk ‘Super Sic’ itu, memang benar. Kendati di pertengahan balapan masih banyak pembalap yang bisa mengendalikan motornya dengan baik, namun menjelang akhir balapan para pembalap berguguran satu per satu.
Parahnya lagi, apa yang dialami oleh Casey Stoner yaitu tidak ada marshal yang berupaya membantu untuk menghidupkan motornya, juga dikeluhkan oleh Simoncelli. “Tidak ada yang berupaya membantu untuk menghidupkan motor saya lagi, makanya saya sangat kecewa dengan kondisi ini,” papar Simoncelli.
Yup, sepertinya harus ada regulasi tiap marshal di semua sirkuit yang menggelar balapan motor kelas dunia. Setidaknya jika sang pembalap bersikeras untuk kembali ke lintasan dan kondisi motor masih memungkinkan, marshal sirkuit harusnya membantu. Bukan malah mengarahkannya ke gravel dan menyuruhnya berhenti. (otosport.co.id)
Editor | : | billy |
KOMENTAR