OTOMOTIFNET - Perihal fenomena promo mobil Honda, Jonfis Fandy, marketing & aftersales service director PT Honda Prospect Motor, ATPM mobil Honda menanggapinya dingin.
“Diskon dan promo-promo itu kan biasa di industri otomotif. Kalau beli mobil gak ada diskonnya malah aneh dong,” tukasnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan selama konsumen menikmatinya (diskon, red), itu wajar-wajar saja. Tapi, kenapa bisa begitu besar potongan harganya ya?
“Banyak faktor, salah satunya patokan dollar AS yang sekarang sudah mencapai Rp 9.000 per 1 dollar AS-nya. Dulu waktu pertama Freed keluar masih di Rp 11.000 per 1 dollar AS. Apalagi sekarang suku bunga bank sedang rendah,” jelas Jonfis.
Alhasil, ada duit lebih baik dari harga unit maupun pihak leasing. “Makanya kita balikin ke konsumen. Bisa berupa bonus ataupun diskon,” imbuhnya.
Mengenai besaran diskon gede yang berbeda-beda di setiap dealer resminya, Jonfis mengatakan boleh-boleh saja. “Kita (ATPM, red) hanya memberikan suggestion price atau harga retail ke konsumen. Kalau dealer tidak buat promo, gak bakal jalan dong dealernya.”
Dus, menanggapi keras soal kabar pasar ekspor Freed yang kurang membaik. Tegasnya, jumlah ekspor Freed saat ini sudah mencapai 6.000 unit lebih per bulannya.
“Itu gak bener. Gak ada hubungannya, orang produknya berbeda kok. Untuk domestik juga enggak ada overstock,” sergahnya.
Ia mengakui, kabar-kabar kurang sedap terhadap produk Freed-nya akhir-akhirnya memang sedang merebak. Bahkan, sejak pertama kemunculannya akhir tahun lalu.
“Dengan harga segitu, konsumen dapat MPV yang nyaman, sliding door, dual airbag, ABS, EBD. Coba bandingkan dengan MPV sekelasnya,” ujarnya.
Sip, sip....
Penulis/Foto: Anto, Anton, Pj / Agus T, Salim
Editor | : | Editor |
KOMENTAR