Beredar selama 9 tahun, L-SUV ini menjadi salah satu line-up tertua PT. Toyota Astra Motor selain Kijang Innova. Bagaimana aksi versi facelift-nya di akhir siklusnya?
Otomotifnet.com - Saat peluncurannya 4 bulan lalu, OTOMOTIF cukup terkesan bagaimana PT Toyota Astra Motor dan PT Astra Daihatsu Motor dapat menyegarkan tampilan Rush dan Teriosnya yang sudah mulai berumur.
Lingkar setir terlalu kecil, feel dengan jalan terasa sangat hampa. Untung masih dilapis kulit dan ada tombol pengatur audio.
Pelek motif kipas dual-tone, lampu depan dengan DRL dan belakang dengan LED bar serta desain bumper depan dan belakang baru membuatnya cukup tampan untuk kembali bersaing dengan rival-rivalnya yang jauh lebih modern.
Namun bagaimana rasanya di jalan?
Raung mesin 3SZ-VE masih terdengar sama. Pindahkan tuas transmisi mode gate ke D, kemudian torsi agak mengentak di awal langsung terasa, berbarengan dengan suara mendengung tinggi pada gigi 1 dari gardan.
Soal suspensi, meski terlihat sebagai mobil petualang, rasanya punggung akan cepat sakit jika melewati jalan berbatu dalam suspensi sekeras ini. Harusnya membantu untuk mengurangi limbung kan?
Hmm, tidak juga. Limbung khas SUV lama sangat terasa di New Rush. Pada kecepatan tinggi, bodi sering terasa mengambang dan agak miring ke kiri atau ke kanan.
Di kecepatan rendah, tidak terasa sama sekali koneksi antar pengemudi dan jalanan. Lingkar setir yang terlalu kecil juga tidak membantu.
KOMENTAR