Digelar serentak di 5 kota yaitu Cirebon (Jawa Barat), Sabang (Aceh), Tomohon (Sulawesi Utara), Singkawang (Kalimantan Barat) dan Yogyakarta. OTOMOTIF berkesempatan mencoba Great New Xenia (GNX) di Cirebon menuju Kuningan
Jakarta - Sebelas unit GNX tipe R Sporty warna icy white sudah menanti di pelataran Stasiun Cirebon. Pada hari pertama, OTOMOTIF mencoba duduk sebagai penumpang. Jok dengan pattern baru terasa empuk dan nyaman, terutama pada bagian punggung.
Tanda ECO menyala, menunjukkan tanda berkendara hemat
“Perubahan motif kain jok yang kini bercorak garis-garis berikut cara penjahitannya, membuat jok terasa lebih mencengkeram badan, terutama untuk penumpang depan”, ujar Priyo Wisaksono, Dept Product I & II Marketing Product Planning Division PT Astra Daihatsu Motor yang mendampingi dalam sesi test ini.
Sudah dilengkapi tombol untuk mengaktifkan DRL dan parking sensor
Panasnya kota Cirebon dapat diredam dengan baik oleh embusan AC double blower GNX pada tipe tertinggi ini. Warna two tone juga bikin kabin lebih nyaman. Abu-abu gelap pada dasbor bagian atas, membuat kaca depan minim pantulan. Sedangkan warna cokelat pada bagian bawah, membuat kabin lebih mewah dan adem di mata.
Head unit monitor bisa terkoneksi smartphone melalui bluetooth
Rute masih seputar kota Cirebon, melewati Keraton Kasepuhan, Kanoman dan Kacirebonan serta melihat lebih dekat pasar batik Trusmi. Menjelang sore rute dilanjutkan menuju Sangkanhurip, Kuningan.
Bagasi tetap luas, bahkan jok ketiga bisa dilipat 50 : 50
Peredaman kabin terasa beda dari pendahulunya, kini lebih kedap. Pemasangan peredam di firewall, engine hood dan perbaikan kualitas karet pintu berikut perbaikan dinding di sekitar gardan turut meredam suara. “Lebih baik 19% berdasarkan alat ukur yang dilakukan oleh teknisi insinyur Jepang,” tambah Priyo.
Aksen hitam pada R Sporty berkesan gagah dan tangguh
Keesokan hari, OTOMOTIF baru bisa menjajal performa GNX. Mesin baru 1NR-VE DOHC Dual VVT-i, 4 silinder dengan 16 katup DOHC berkapasitas 1.329 cc yang dapat menghasilkan tenaga 97 DK pada 6.000 rpm itu gampang saja diajak berkeliling kota yang terletak kaki gunung Ciremai yang jalanannya naik turun.
Perpindahan gigi pada transmisi manual cukup mudah, injakan kopling juga nyaman, tidak terlalu enteng ataupun keras. Memang suspensi masih terasa keras, namun malah menambah kestabilan saat melibas tikungan. Sistem suspensinya masih sama dengan pendahulunya.
“Cuma kita improve pada konstanta pegasnya dan perubahan diameter stabilizer yang lebih besar,” terang Priyo. Selain itu juga karena adanya reinforcement pada bagian sasis, sehingga secara keseluruhan, bodi menjadi lebih rigid, sehingga bisa mengurangi gejala body roll. Makin mantap nih. • (otomotifnet.com)
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR