Untuk membuat tampilan ceper bisa dilakukan dengan dua settingan kaki-kaki, yakni static dan bagged. Static mencakup custom potong per, lowering kit, sport kit dan coilover. Sedangkan bagged dapat menggunakan suspensi udara atau lebih dikenal airsus (air suspension). Nah, settingan terakhir (airsus) sudah diaplikasi Dimas di HR-V miliknya.
Cara kerjanya pakai balon sebagai pengganti per. Balon tersebut disuplai udara melalui kompresor yang akan menyedot angin dari ruang kabin. Jenis airsus terbagi dua, yakni custom dan bolt-on. Karena bolt-on air suspension belum tersedia untuk HR-V, maka harus pakai cara custom dengan menggunakan sokbreker bawaan, tetapi per standar dipensiunkan dan diganti dengan per berbentuk balon bermerek Universal Air Suspension.
“Pemasangan airsus-nya enggak susah. Karena kebetulan struktur kaki-kaki mobil ini mirip Honda Freed dan Jazz," jelas Raya Irwansyah, pemilik bengkel Akasia-Motor. Sama hal-nya yang terjadi dengan kaki-kaki bagian belakang. Masih menggunakan sokbreker bawaan. Yang membedakan hanya proses pemasangan per balon.
Untuk pemasangan selang yang nantinya akan meniup udara ke dalam balon mengikuti jalur kabel kelistrikan mobil. Untuk sumber tenaga kompresor diambil langsung dari aki. Tertarik? Siap-siap merogoh kocek Rp 34 jutaan untuk satu set Universal air suspension beserta management system-nya. Mau tau proses pemasangannya? Simak lebih lanjut!• (otomotifnet.com)
Saat membongkar per dan sokbreker standar, usahakan berhati-hati pada kabel sensor ABS jangan sampai putus. Disc brake enggak perlu ikutan dibongkar
Setelah itu bongkar per standar ganti dengan per balon. "Karena sifatnya custom harus membuat bracket untuk dudukan balon yang menggunakan besi plat dengan tebal minimal 6 mm. Ukurannya mengikuti diameter mangkok per yang berukuran kurang lebih 14 cm," jelas Iwan, panggilan akrab Raya Irwansyah
Supaya bracket per balon dapat duduk di mangkok per dengan seksama, mangkok per harus di bor dengan ukuran ¼ inci. Lalu pasang 2 baut berukuran ¼ inci untuk mengencangkannya. Setelah dibaut, agar lebih kokok dilakukan las cantum pada bracket custom Pindah ke sektor kaki-kaki belakang.
Sama dengan depan, pertama-tama membuat bracket custom diameter 10 cm mengikuti ukuran diameter mangkok sokbreker. Agar kokoh mangkok per juga harus di bor ulang yang dibaut dengan bracket dan per balon. "Bedanya, untuk belakang enggak di las cantum”
Tombol untuk tombol pengoprasian airsus ini diletakkan dekat lingkar kemudi. terdapat 2 tombol untuk pengoprasiannya yang sudah menyatu dengan indikator terkanan angin Penempatan kompresor dan tabung penyimpanan udara diletakkan di bagasi. Kompresor bekerja menghisap angin yang berada dalam cabin.
Agar enggak terlalu ceper saat dibawa jalan, Dimas menggunakan tekanan balon 50 psi untuk depan dan 40 psi pada belakang. Penghobi olar raga Golf ini telah mengganti per balon sebanyak 2 kali untuk belakang. "Karena material karet yang dipakai Universal Air Suspension lebih tebal, maka terasa keras saat melintasi jalan keriting. Akhirnya Dimas memutuskan untuk menggantinya dengan keluaran K-Sport dengan bahan balon yang lebih tipis," tambah pria berkacamata ini.
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR