Jerman – Ada yang menarik pada gelaran kesembilan kejuaraan dunia reli (WRC) di Jerman pekan ini, yaitu mobil Toyota berbahan bakar hidrogen tampak menunjukkan aksinya mampu berkompetisi.
Toyota memang akan kembali ke WRC pada 2017, menggunakan Yaris dengan basis mobil reli. Tetapi pabrikan asal Jepang itu muncul dengan mobil terbarunya yang bebas emisi, yaitu Toyota Mirai.
Mirai diluncurkan di Jepang pada Desember 2014, menggunakan bahan bakar hidrogen yang disimpan di dalam tangki plastik dan serat karbon yang sangat kuat.
Hidrogen dicampur dengan oksigen dalam tumpukan sel bahan bakar untuk menghasilkan listrik yang menjadi tenaga motor listrik penggerak roda depan. Gas buang yang dihasilkannya berupa air.
Nah, pada WRC di Jerman ini Mirai coba diikutkan berkompetisi dan diperkirakan bisa menjadi cikal bakal mobil reli masa depan. Namun tidak seperti mobil reli lainnya yang bermodel hacthback, Mirai modelnya sedan.
Dikemudikan oleh pemiliknya asal Jepang, Mitsuhiro Kunisawa, seorang wartawan dan berpengalaman di reli. Dalam debutnya di reli, Mirai sedikit dimodifikasi yaitu menggunakan bantalan rem khusus, ban kompetisi dan roll cage.
Tenaga sel bahan bakar 113 kW tidak berubah dan akselerasi mobil dari 0 sampai 100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu 9,6 detik.
Chief engineer Mirai, Yoshikazu Tanaka ikut mengawasi proyek ini. “Ini adalah impian kami bahwa suatu hari kendaraan fuel cell kami akan mampu bersaing di WRC. Oleh karena itu, kami akan terus mengembangkan teknologi ini dengan ambis besar,” katanya.
Ia menambahkan, para penonton di reli Jerman akan terbiasa pada mobil tanpa suara ini. “Tetapi mereka akan mengalami seni masa depan yang hampir bebas polusi,” jelas Tanaka.
Mirai dijual di Amerika, Inggris, Denmark dan Jerman akhir tahun ini. Jika ingin melihat seperti apa wujud aslinya, Mirai saat ini sedang dipajang di pameran mobil di kawasan Serpong, Tangerang. (otosport.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR