Jakarta - Toyota dan Daihatsu siap untuk meluncurkan duet mobil kembarnya, Agya dan Ayla, senin (9/9). Namun begitu, belum ada kepastian harga jualnya. Bahkan, ada kemungkinan bisa naik harga lho.
Kemungkinan naiknya harga jual tersebut bisa terjadi, terlebih saat sedang gonjang-ganjing moneter seperti ini. Apakah keduanya tetap akan menyandang gelar "mobil murah"?
“Mobil LCGC ini sudah disiapkan cukup lama. Tahun ini tidak ada kemungkinan naik harga, saya belum melihat kemungkinan kearah sana,” ungkap Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), sembari mengakui, kenaikan harga bisa saja terjadi, tapi lebih dikarenakan inflasi tahunan.
“Sampai akhir tahun ini harga tak boleh naik. Tetapi tahun depan jika inflasi tetap tinggi maka harga jual LCGC bisa menyesuaikan. Ketentuan ini ada dalam klausul nya dengan kata-kata dimungkinkan naik untuk menyesuaikan inflasi yang setiap tahun berubah,” sambung Johnny.
Terlebih program LCGC lebih menekankan penggunaan komponen lokal dengan persentasi minimal 80 persen. Alhasil cost produksi dapat ditekan dan harga jualnya pun tetap murah. “Walau begitu tetap saja komponen lokal berpengaruh terhadap pergerakan kurs, tetapi memang dampaknya tidak sebesar bahan baku impor,” imbuhnya lagi. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR