Jakarta - Program mobil murah yang akan segera mengaspal di semester kedua tahun ini menuai protes dari kelompok swadaya masyarakat yang tergabung dalam Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB).
Menurut Ahmad Safrudin, selaku direktur eksekutif KPBB, program Low Cost Green Car (LCGC) justru bertentangan dengan program pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM, polusi udara dan tingkat kemacetan.
"Program LCGC harus ditunda hingga pemerintah menyediakan transportasi massal yang memadai. Harus segera melakukan moratorium terhadap LCGC, terutama di Jabodetabek dan 7 kota besar lainnya. Kami sedang melakukan kampanye dan akan melakukan judicial review," ujarnya.
Pertumbuhan kendaraan bermotor saat ini sudah memperparah kemacetan di Jakarta, terlebih setelah nanti program LCGC terealisasi. "Dengan penambahan LCGC yang menurut informasi sudah dipesan sebanyak 400 ribu unit, sehingga diproyeksikan mencapai 800 ribu unit di akhir tahun (40 persen dijual di Jakarta), tentu akan membuat kemacetan," jelas Safrudin.
Saat ini, pihaknya telah menyiapkan langkah lanjutan, termasuk tim pengacara. "Tuntutan ini memang melawan pabrikan mobil dan pemerintah, tapi kami tegas pada prinsip dan tuntutan," kata Safrudin. (mobil.otomotifnet.com)
| Editor | : | Bagja |
KOMENTAR