Atau bagi pengguna motor yang tidak tahu cara merawat aki akan selalu cemas. Selalu ketakutan kalau aki tekor. Karena sistem injeksi harus didukung aki untuk menghidupi sensor-sensor.
Apa benar kekuatiran aki yang tekor bisa membuat kinerja sistem injeksi jadi tidak sempurna. Malah membuatnya hidup jadi enggak tenang.
Battery atau aki di motor, tak hanya berfungsi sebagai suplai power ke peranti kelistrikan. Terutama di motor injeksi. “Tenaga penggerak ECU adalah arus DC dari aki,” ungkap Muhammad Abidin, Manajer Technical Service PT Yamaha Indonesia Motor MFG (YIMM).
ECU (Electronic Control Unit) atau ECM (Elektronic Control Module), otak dari kinerja engine dan sistem injeksi. So, part ini butuh performa aki sempurna.
Sebenarnya lagi, suplai arus yang dibutuhkan ECU atau ECM tidak terlalu besar. Menurut Abidin, hanya dibutuhkan tegangan sebesar 5 volt saja buat aktifkan kinerja part itu.
Maka itu, di beberapa varian injeksi terdapat kapasitor bank. Misalnya, di Yamaha V-ixion. Part ini berfungsi untuk menyimpan arus listrik. Sehingga ketika suplai listrik dari aki soak, kebutuhan suplai ke ECU bisa diberikan kapasitor bank atawa kondensor.
Tapi, tak ada salahnya buat menjaga aki tetap sempurna. “Sebaiknya, kualitas aki tetap terjaga baik. Karena aki ini juga berfungsi untuk menahan voltase yang terkadang tinggi (surge; red) dari AC generator, yang di sebabkan rpm mesin yang naik tiba-tiba,” wanti Sarwono Edhi, Technical Training Development PT Astra Honda Motor (AHM).
Jika mengandalkan tipe AC yang punya arus bolak-balik, kinerja akan tergantung dari putaran mesin. Jadi, tidak sepenuhnya arus bisa stabil.
Kebutuhan aki di sistem injeksi juga bisa diketahui ketika kunci kontak diputar ke posisi ON. Sistem akan mendiagnosa keseluruhan sensor juga fuel pump. Makanyam terkadang timbul bunyi dengung yang menandakan part itu bekerja. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR