Atas dasar itu, perlunya manajemen perjalanan yang berfungsi untuk merencanakan serta mengorganisasikan semua kepentingan selama perjalanan. Perhitungan matang sebelum melakukan perjalanan mutlak dibuat.
“Dengan melakukan manajemen perjalanan, maka kita telah berupaya untuk menekan resiko kecelakaan dan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya,” ungkap Ir. Bintarto Agung, dari Indonesia Defensive Driving Center (IDDC).
Siasat jitu demi perjalanan yang aman dan mengeliminir potensi kecelakaan. “Journey Manajemen (JM) yang komprehensif harus mencakup 4 elemen yakni manusia, kendaraan, lingkungan dan cuaca. Ke 4 elemen ini selalu selalu menjadi acuan bagi korporasi atau perusahaan yang memiliki fleet besar dan mengutamakan safety sebagai basis kelancaran operasionalnya. Lantas apakah individual butuh sebuah JM? Pastinya Ya! Karena perjalanan aman adalah perjalanan yang terencana” jelas Jusri Pulubuhu, dari Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC).
Persiapan
Persiapan sebelum berangkat mudik mutlak dilakoni sebagai bagian dari manajemen perjalanan. Diawali dengan memastikan kondisi kendaraan layak jalan serta dan seluruh fitur penunjang keselamatan berfungsi maksimal. “Periksa atau service kendaraan minimal 1 minggu sebelum hari keberangkatan. Cek kelayakkan dari komponen-komponen penting yang mesti diproritaskan, diantaranya oli, kelistrikan, filter-filter, kopling, ban dan safety belt,” papar Jusri yang berkantor di Jl. Gedung Hijau Raya, blok SF-07, No. 74, Pondok Indah, Jaksel.
Persiapkan pula kondisi fisik dan mental pengemudi serta penumpang “Jangan mengemudi dalam keadaan sakit permanen (long term physical condition) maupun sakit tidak permanen (short term physical condition), seperti flu, sakit kepala dan lain-lain. Hindari pula mengemudi dalam kondisi mental stress(mentally depressed), sebab hal tersebut dapat menempatkan diri kita pada potensi resiko berkendara yang tinggi,” jelas Bintarto yang buka praktek di Jl. Plaza Tanjung Mas, Blok B1, No. 19, Pasar Minggu, Jaksel.
Kemudian seperti yang telah dibahas di edisi sebelumnya, soal manajemen barang bawaan yang mencakup penempatan di dalam kabin, bagasi maupun roofrack. Dimana pengorganisasian barang bawaan yang efisien serta mengutamakan kenyamanan seluruh penumpang adalah hal utama.
Pastikan kondisi kendaraan layak jalan, dan memenuhi standarisasi safety driving(kiri). Siapkan uang receh dengan pecahan beragam, untuk kebutuhan mendesak dalam perjalanan(kanan).
Tidak lupa untuk selalu menyiapkan direktori berupa alamat dan nomor telepon penting. Misalnya direktori service point atau layanan dari ATPM yang umumnya tersedia selama musim mudik. Direktori emergency points, yakni kantor-kantor polisi dan RS yang berada sejalur dengan tujuan mudik Anda. “Jangan lupa juga untuk mengabari kerabat atau sanak keluarga yang dilewati dalam rute mudik, walaupun tidak sempat mampir namun langkah ini diperlukan bilamana ada kasus-kasus emergency,” beber Jusri secara konseptual.
Nah agar tidak terlewat, buatlah cek list yang mencakup semua detail langkah persiapan tersebut. Sehingga Anda akan mudah untuk meng-arrange segala persiapan dengan seksama.
Paham Detail
Kebutuhan selama perjalanan yang meliputi bahan pangan juga sandang, mutlak terpenuhi demi terjaganya kesehatan serta kenyamanan selama perjalanan. “Konsumsi makanan dan minuman dengan asupan gizi seimbang. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung kalori dan hindari makanan berkadar lemak tinggi. Dianjurkan banyak minum air mineral serta konsumsi buah-buahan,” urai Tato, seraya menganjurkan makanan dan minuman yang mudah dicerna.
Selain itu, selalu jaga ritme pengemudi sehat dalam kondisi prima. Perhatikan jumlah waktu mengemudi. “Luangkan waktu istirahat, maksimal 3 jam pertama istirahat dan setiap 2 jam selanjutnya istirahat kembali dengan masa istirahat 30 – 60 menit tiap pemberhentian,” sebut Jusri.
Perbanyak informasi terhadap kondisi lalu lintas dan karakteristik jalan lewat bantuan peta maupun gadget yang dilengkapi GPS
Perhatikan pula detail-detail kebutuhan selama perjalanan. Diantaranya uang untuk bayar tol, parkir, biaya penyeberangan kapal ferry, hingga biaya pungutan liar yang umumnya marak di beberapa daerah. Oleh karena itu sediakan uang receh dengan pecahan yang beragam, mulai dari yang terkecil hingga besar.
Menyusun Langkah Antisipasi
Berbagai kendala di jalan tidak bisa ditebak atau diprediksi, oleh karenanya dibutuhkan langkah antisipasi. Susunlah beberapa kemungkinan kendala dengan disertai antispasinya. “Misalnya hujan lebat disertai badai sehingga mengganggu visibiltas pengemudi, maka carilah tempat berhenti sesaat yang aman,” terang Jusri.
Klasifikasikan juga potensi bahaya yang ditimbulkan dari tiap kendala di jalan. Sehingga antisipasinya dapat tepat guna. “Berpikirlah jauh ke depan terhadap segala kemungkinan atau risiko berkendara yang mungkin dapat terjadi. Always Expect an Unexpected!” tegas Tato. (mobil.otomotifnet.com)
| Editor | : | billy |
KOMENTAR