Jaga emosi inti dari berpuasa
Saat ini, seluruh umat muslim se-dunia sudah memasuki bulan penuh berkah. Bulan di mana semua bentuk terkait dengan pengendalian diri dan hawa nafsu harus dijaga.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim disebutkan sesungguhnya puasa itu tidak lain adalah perisai. Apabila salah seorang di antara kamu sedang berpuasa maka janganlah bertindak bodoh. Dan jika ada seseorang yang menyerang atau mencacinya. Maka hendaklah ia mengatakan sesungguhnya aku berpuasa, sesungguhnya aku berpuasa.
“Dalam berpuasa intinya adalah pengendalian diri. Selama sebulan penuh umat muslim dilatih dalam memerangi hawa nafsu. Ibaratnya ini semacam training,” kata Anggono Iriawan, Manager Motor Sport & Safety Riding PT Astra Honda Motor (AHM).
Made Surya, instruktur safety riding AHM menambahkan, dari sekian faktor penyebab, sebanyak 90 persen karena manusia. “Dengan kondisi jalan seperti sekarang ini, banyaknya pengguna jalan serta padatnya lalu lintas, konsentrasi berkendara itu hal yang tidak gampang,” kata Made.
Terlebih jika ditambah faktor infrastruktur jalan yang buruk. Pasti semakin menambah besar kemungkinan celaka. “Konsen dalam berkendara jadi wajib hukumnya,” bilang Made Surya.
Jadi, sedikit saja emosi terpancing konsentrasi berkendara akan hilang. Emosi negatif kadang kala menyergap di saat amarah tidak tertahan atau dalam kondisi tidak normal seperti di jalan yang semrawut dan penuh kemacetan. Bila hawa amarah telanjur menguasai, maka bersiaplah menghadapi kehancuran diri. Dalam berkendara berakibat bahaya akan mengancam.
Empati terhadap pengendara lain yang rendah, juga akan menjadi hal riskan dalam menambah masalah keselamatan berkendara. Dengan alasan dikejar waktu pengendara ugal-ugalan yang bisa mencelakaan diri juga orang lain. “Dan dengan berpuasa, juga memiliki tujuan untuk mencapai keselamatan,” tandas Anggono. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR