Kala Maghrib, jangan biarkan motor di luar ‘kandang'
Tiga tanda seru pada tiga kalimat itu pertanda peringatan ini bukan sembarangan. Sudah banyak terbukti, menjelang dan selama puasa, tingkat pencurian motor selalu meningkat. Kejadian ini nyaris berulang setiap tahunnya. Data memastikan hal itu.
Masih ingat kejadian di perumahan Binong, Tangerang, beberapa waktu lalu. Saat di wilayah itu, 12 motor dicuri dalam beberapa malam berturut-turut. Nah, di wilayah Jabodetabek, catatan kepolisian merekap rata-rata dalam seminggu ada 175 motor yang raib. Tragisnya, hampir seluruh motor yang hilang dicuri atau dirampas tidak dapat ditemukan, dan pelakunya juga tidak dapat dibekuk.
Kalau bicara kejahatan, sebenarnya bukan hanya pencurian kuda besi yang marak dilakukan selama Ramadhan. Tapi, pencurian semua benda berharga. Bukan juga selama bulan puasa pencurian terjadi. Angka kriminalitas jalanan diprediksi akan meningkat seiring dengan kebutuhan yang meningkat pula selama bulan puasa.
“Prediksinya begini, selama puasa dan menjelang Idul Fitri pasti banyak kebutuhan. Kriminalitas juga dipengaruhi dengan kebutuhan yang semakin meningkat sehingga kami gelar Operasi Kilat Jaya,” pasti Kombes Sujarno, Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya .
Kebutuhan meningkat sementara penghasilan tetap. Makanya, banyak yang berpikir pintas. Pokoknya apa saja dilakukan asal bisa jadi duit. “Para maling biasanya beralasan untuk biaya mudik Lebaran!” lanjut Kombes Sujarno.
Pada Ramadhan tahun lalu, yang jatuh pada September 2010 di wilayah hukum Polda Metro Jaya aksi kasus pencurian kendaraan bermotor saat itu tercatat sebanyak 728 kasus atau rata-rata 23-24 kasus per harinya.
Pada Juni 2011, aksi curat terjadi 572 kasus dan aksi curas sebanyak 67 kasus. Kejahatan curanmor tercatat sebanyak 385 kasus. Jumlah ini diprediksi meningkat pada Ramadhan nanti.
Kesempatan para maling bergerak, saat 30 hari penuh ibadah ini justru pada saat kita di puncak kelengahan. Pertama, biasanya saat menjelang Maghrib dan saat berbuka. Di saat kita merayakan kemenangan sehari melawan nafsu itu, biasanya kita lengah. Semua masuk rumah, kecuali motor yang memang dibiarkan di tetap di luar rumah.
Saat malam pun jadi rawan. Terutama kala kita menjalankan Tarawih. Karena biasanya Tarawih dilakukan di Masjid, dan biasanya juga rumah atau kandang kuda besi jadi tidak terjaga.
Harapannya, setelah ini, kita jadi kudu lebih waspada. Terutama harus lebih ekstrawaspada di saat atau waktu yang disebutkan di atas tadi. Jangan sampai saat merayakan kemenangan, kita harus kehilangan motor kesayangan!
Modus Operandi Pencurian
Maling selalu punya cara untuk menjalankan aksinya. Biasanya sih selangkah lebih maju dari modus atau jurus yang sebelumnya sudah diketahui dan dikenali polisi. Tapi, mengenali modus pencurian bisa jadi alarm buat menjaga motor. Seperti pencurian yang berlagak kecelakaan. Ini sudah beberapa kali terjadi. Biasanya si maling bertindak beramai-ramai. Mereka pura-pura mengalami kecelakaan. Lalu, saat si korban melambat atau berhenti, terjadilah perampasan.
Biasanya maling berpura-pura bertanya ke rumah. Ini modus paling lawas. Saat penjahat yakin penghuni rumah tidak ada, mereka baru akan beraksi. Atau, mencegat kita dan langsung tanpa basa-basi menuduh kita melakukan kejahatan. Sehingga sebagai balasannya, mereka mengambil motor kita.
Cara paling edan, ya mengguna-guna pemilik motor. Ada yang pakai ilmu santet atau sirep. Kalau ini yang terjadi, tidak ada obatnya selain kewaspadaan. Sebab, kedua ilmu hitam ini bisa juga ditangkal dengan kewaspadaan tinggi.
So..., kalau melihat tanda seperti ini, segeral waspada! (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR