|
OTOMOTIFNET - Knalpot merupakan komponen terakhir yang berperan dalam proses pembakaran, kerjanya sebagai penyalur aliran gas buang. Makanya setelah mengoprek bagian lain, jika ingin hasilnya maksimal peranti mesti disentuh.
“Dengan pembuangan lancar maka tenaga yang dihasilkan makin maksimal,” terang Ibnu Sambodo, tuner dari Manual Tech, Solo. Tak heran berdasarkan hasil tes pakai dynamometer, hanya ganti knalpot tanpa setting bisa menaikkan tenaga sampai 15%.
Apa bisa lebih dari itu? Bisa saja, “Jika ingin maksimal, perlu setting ulang suplai bahan bakar, minimal naikkan angka spuyer sesuai permintaan mesin,” tambahnya.
Kembali ke topik, kelancaran aliran gas buang bisa disumbang dari desain maupun ukurannya. Makin minim tekukan tentu hambatan berkurang, begitu juga jika ukuran pipa yang besar.
|
|
|
“Namun juga jangan terlalu plong, back pressure tetap diperlukan agar tenaga ngisi sampai putaran atas. Knalpot dengan tekanan balik minim tenaga maupun torsinya turun jauh,” lanjut mekanik yang kini menangani tim Kawasaki di Motoprix dan Indoprix.
Masih menurut mekanik biasa disapa Pakde, panjang knalpot juga berpengaruh pada karakter tenaga. Makin panjang maka nafas mesin juga kian panjang, cocok untuk trek lurus-lurus. Begitu pula sebaliknya, makin pendek maka tenaga puncak ada di putaran rendah, cocok untuk jalanan perkotaan yang macet.
Nah bagaimana dengan bahan? Saat ini di pasaran ada berbagai bahan yang digunakan, di antaranya galvanis, stainless steel, aluminium, karbon sampai titanium.
“Kami pilih galvanis karena kekuatan dan kelenturannya teruji, lalu harganya terjangkau,” papar Bagus Ardian, marketing AHRS. Kelemahannya tentu masalah daya tahan, karena galvanis rawan terserang karat. Mencegahnya, cat mesti sering dikontrol.
Bagaimana dengan stainless steel yang lazim digunakan untuk leher knalpot? “Kelebihannya, bahan ini tak punya gaya tarik logam, sehingga sisa pembakaran tak bakal menempel ke dinding knalpot, makanya meski bertahun-tahun knalpot tetap bersih, sehingga performa stabil,” papar Dodo Zulianto dari Dodo Racing.
Kelebihan lain tentu tak akan berkarat dan bahan ini ringan. Sedang kelemahannya di sektor harga cukup mahal, karena bahannya sendiri mahal, ditambah memerlukan las khusus.
Sedang aluminium kebanyakan digunakan hanya untuk silencer. Bahan ini ringan dan tak berkarat. Sedang harga masih di bawah stainless steel.
What about carbon? Digunakan untuk bahan silencer. “Yang pasti ringan dan karena sebagai isolator, maka kendati motor habis dipakai, silencer tak panas,” terang Tomi Bramudia dari bengkel Ngayun Speed di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar
Gimana titanium? Termasuk bahan eksotis, makanya knalpot lokal belum ada yang menggunakan, karena harga akan jadi sangat mahal. Contoh merek Nassert Beet full system titanium asal Jepang untuk Kawasaki Ninja 250R dibanderol mencapai Rp 13,5 juta.
“Sangat ringan dan las-lasannya rapi, performa juga mantap,” lanjut Tomi. Satu lagi kelebihan titanium, warna knalpot akan berubah-ubah seiring tingkat panas.
Namun sayang, saat ini pemakaian knalpot aftermarket mendapat ganjalan dari Undang-Undang No.22 tahun 2009, di mana tingkat kebisingan dibatasi. Sehingga mau tak mau produsen knalpot mesti berpikir ulang bagaimana tenaga tetap maksimal, tapi tak bising.
Salah satu yang marak adalah penambahan db killer, yang berfungsi untuk mengurangi kebisingan. Namun berdasarkan tes yang pernah dilakukan, pemasangan alat ini akan menurunkan performa, tentu saja karena gas buang tak lancar lagi.
Cara lain seperti ditempuh Daytona, dengan membesarkan silencer, sehingga volume meningkat, glasswool yang bisa masuk pun makin banyak. Sehingga suara bisa diredam, menariknya glasswool yang digunakan sangat tahan lama. “Bisa tahan 4 tahun,” jamin Nita dari Daytona cabang Ciledug.
Cara lain ditempuh AHRS, produsen knalpot terbesar. “Kami riset berulang-ulang sampai dapat kebisingan di bawah 100 db, tepatnya maksimal 98 db, angka ini masih aman dan nyaman di telinga,” tutup Bagus Ardian.
Ayo dipilih!
Daftar Merek & Harga Knalpot | |
3D1 | |
Skutik Stainlees Steel | 450 ribu |
skutik krom | 250 ribu |
Skutik Galvanis | 170 ribu |
Skutik standar racing | 300 ribu |
Bebek stainlees steel | 450-500 ribu |
Bebek Krom | 200 ribu |
Bebek Galvanis | 150-250 ribu |
Sport stainles steel | 700 ribu |
Sport kroom | 450 ribu |
Kawasaki Ninja | 2-3juta |
3DI: 0818674449 | |
CLD | |
Skutik | 525 ribu - 1,2 juta |
Bebek | 550 ribu - 1 juta |
Sport | 500 ribu - 3,2 juta |
Dodo Racing: 021-73456555 | |
R9 | |
Skutik | 650 ribu - 1 juta |
Bebek | 575 - 900 ribu |
Sport | 900 ribu - 3,8 juta |
Dragon MS: 021-72798854 | |
Dominant | |
Skutik | 525 ribu |
Bebek | 525 - 550 ribu |
Sport | 600 ribu - 1,5 juta |
Dragon MS: 021-72798854 | |
Daytona | |
All Type | 875 ribu - 1,25 juta |
Daytona: 021-73446333 | |
HRP | |
4 Tak | 200 ribu - 1,45 juta |
2 Tak | 250 ribu |
HRP: 0274-450467 | |
Two Brothers | |
Sport Alumunium | 3,2 - 5,8 juta |
Sport Karbon | 6,8 - 8,2 juta |
Sport Titanium | 7,2 - 8,2 juta |
Sport Stainlees steel | 6 - 7,5 juta |
Nyayun Speed: 0818737101 | |
Nassert Beet | |
Ninja 250 Titanium | 13,5 juta |
Nyayun Speed: 0818737101 | |
Password | |
Skutik hitam | 450 ribu |
skutik krom | 550 ribu |
Password: 0811-241326 | |
Kawahara | |
Skutik | 700 - 750 ribu |
Bebek | 1,1 juta |
Jp Racing: 021-74713827 | |
Pico | |
Skutik | 500 ribu |
Bebek | 750 ribu |
Sport | 900 ribu |
R59: 021-933339259 |
Penulis/Foto: DiC / Salim, Dok.Otomotif
Editor | : | Editor |
KOMENTAR