OTOMOTIFNET - Demam Hellaflush (HF) tampaknya benar-benar menjangkiti pencinta mobil. Enggak hanya yang beredar di jalanan, tapi juga yang berukuran mini alias die cast. Pencinta miniatur mobil inipun doyan meng-customize koleksinya bergaya HF. Postur ceper, pelek dan ban mengintip keluar dari bodi.
1:64 ATAU 1:43
Seperti versi aslinya, semua mobil bisa dibikin gaya HF. Di dunia die cast, pilihan mereknya banyak. “Hot Wheels ada Nissan Datsun, buat yang seneng retro Hella. Kalau mau yang kayak mobil-mobil yang beredar di sini sekarang, Johny Lightning ada Accord. Ikut mobil aslinya aja,” kata Muhammad Rezza Rinaldy, kolektor asal Bandung.
| |
| |
“Pilihannya ada die cast merek Ebbro, Cararama, Hot Wheels, Rastar, Burago Street Tuner atau Dealer Box,” imbuh Prakoso Indra, dari Jakarta.
Die cast HF biasanya dibikin dari yang berskala 1:64 dan 1:43. “Untuk customize, saya paling suka pakai yang 1:43. Karena besar, detailnya jadi lebih kelihatan. Tapi pengerjaannya enggak lebih gampang juga lo. Bobok-boboknya harus presisi betul, kalau enggak pas, jadi enggak bisa jalan,” tukas Indra.
Die cast skala 1:64 lebih sulit dikerjakan. “Agak susah nyari ban penggantinya. Aslinya dari plastik, kalau kanibal kadang susah sinkronkan ke bodinya. Untuk yang 1:43, pilihan ban dan peleknya lebih banyak,” bilang Rezza yang mengoleksi die cast sejak anak-anak.
KANIBAL & JEPIT RAMBUT
Seperti versi aslinya, die cast HF ditandai dengan ban yang keluar dari bodi. “Ban diganti dengan yang lebih gede. Agar ceper dan bannya keluar, as roda dipotong lalu diganjal pakai plastik. Bisa pakai plastik dari set Tamiya, bisa juga pakai barang di sekitar kita. Saya biasanya pakai plastik sim card bekas,” jelas Rezza.
Gaya HF dibikin dengan strategi kanibal. Indra dan Rezza biasanya memanfaatkan aksesori dari miniatur merek atau varian lain yang desain dan dimensinya pas. “Pelek standar biasanya enggak bagus, jadi saya kasih pelek dari Jada D-Rods atau Maisto Players,” kata Indra.
“Bisa pakai merek apa saja, yang penting pas overhang dan as rodanya biar enggak cingkrang dan masih bisa jalan,” lanjut Rezza.
Bobok bodi, agar ban nongol keluar | Offset dan sasis custom dari batang cottonbud |
Untuk mendapat miniatur Honda Accord, Toyota Camry dan Yaris gaya HF-nya, Indra mengambil pelek dari die cast Jada Toys. Tambahan aksesorinya, tergantung kreativitas. Bisa memanfaatkan apa saja, dari plastik kartu kredit sampai jepit rambut.
“Di pantat Accord saya tambahin duck tail, bikin dari jepit rambut. Spoiler depan Yaris, bikin sendiri dari plastik kartu kredit. Roof rack untuk Yaris Hawaiian style-nya, bikin dari jepit rambut juga,” kata ayah 1 anak ini sambil terkekeh.
BOBOK BODI
Meng-custom die cast HF perlu ketelitian dan kesabaran. Karena kecil, setiap pengerjaan mesti presisi. Salah satu tantangan terbesar adalah bobok bodi. “Agar ban bisa keluar tapi tetap bisa jalan. Kalau ban enggak muat, sasis mesti dipotong, fender dibobok pakai bor,” jelas Indra.
Indra mengaku tak punya patokan atau ukuran khusus seberapa banyak mesti membobok, modal feeling. Kalau kurang tinggal dibor, gimana kalau kebanyakan? “Risikonya pecah, salah coak, karena tipis, besi dan cat melepuh, jadi grepes. Yang lebih parah lagi, kap mesin pernah sampai bolong. Kebanyakan bobok, kepanasan kena bor,” ungkap lulusan fakultas Hukum, Universitas Trisakti ini.
Kecelakaan bobok, terlalu tipis atau bolong sebenarnya masih bisa diatasi dengan dempul. Tapi seperti mobil asli, hasilnya biasanya gak bisa menyamai bodi asli. “Enggak bagus, catnya enggak bisa sama dengan cat aslinya,” kata Indra.
OFFSET CUSTOM
Bagian pelek dan kaki-kaki merupakan karakter penting buat gaya HF. Kuncinya ada di-customize sasis dan offset. “HF bannya kan mesti keluar, jadi offset-nya mesti diganjal. Saya ganjal pakai bekas cotton bud di sasis. Kalau mau lebih keluar, sekalian ganti sasisnya yang lebih panjang. Gampang kok, bisa kanibal atau pakai benda di sekitar kita. Paper clip diluruskan, bisa jadi sasis baru,” jelas Indra.
Tertarik?
Penulis/Foto: Nawita / Dede
Editor | : | Editor |
KOMENTAR