Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Die Cast Hellaflush, Aye Catching Walaupun Mini

Editor - Sabtu, 10 April 2010 | 14:33 WIB
No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Demam Hellaflush (HF) tampaknya benar-benar menjangkiti pen­cinta mobil. Enggak hanya yang beredar di jalanan, tapi juga yang berukuran mini alias die cast. Pencinta miniatur mobil inipun doyan meng-customize koleksinya bergaya HF. Postur ceper, pelek dan ban mengintip keluar dari bodi.

1:64 ATAU 1:43

Seperti versi aslinya, semua mobil bisa dibikin gaya HF. Di dunia die cast, pilihan mereknya banyak. “Hot Wheels ada Nissan Datsun, buat yang seneng retro Hella. Kalau mau yang kayak mobil-mobil yang beredar di sini sekarang, Johny Lightning ada Accord. Ikut mobil aslinya aja,” kata Muhammad Rezza Rinaldy, kolektor asal Bandung.

No caption
No credit
No caption
No caption
No credit
No caption
No caption
No credit
No caption
No caption
No credit
No caption

“Pilihannya ada die cast merek Ebbro, Cararama, Hot Wheels, Rastar, Burago Street Tuner atau Dealer Box,” imbuh Prakoso Indra, dari Jakarta.

Die cast HF biasanya dibikin dari yang berskala 1:64 dan 1:43. “Untuk customize, saya paling suka pakai yang 1:43. Karena besar, detailnya jadi lebih kelihatan. Tapi pengerjaannya enggak lebih gampang juga lo. Bobok-boboknya harus presisi betul, kalau enggak pas, jadi enggak bisa jalan,” tukas Indra.

Die cast skala 1:64 lebih sulit dikerjakan. “Agak susah nyari ban penggantinya. Aslinya dari plastik, kalau kanibal kadang susah sinkronkan ke bodinya. Untuk yang 1:43, pilihan ban dan peleknya lebih banyak,” bilang Rezza yang mengoleksi die cast sejak anak-anak.

KANIBAL & JEPIT RAMBUT

Seperti versi aslinya, die cast HF ditandai dengan ban yang keluar dari bodi. “Ban diganti dengan yang lebih gede. Agar ceper dan bannya keluar, as roda dipotong lalu diganjal pakai plastik. Bisa pakai plastik dari set Tamiya, bisa juga pakai barang di sekitar kita. Saya biasanya pakai plastik sim card bekas,” jelas Rezza.

Gaya HF dibikin dengan strategi kanibal. Indra dan Rezza biasanya memanfaatkan aksesori dari miniatur merek atau varian lain yang desain dan dimensinya pas. “Pelek standar biasanya enggak bagus, jadi saya kasih pelek dari Jada D-Rods atau Maisto Players,” kata Indra.

“Bisa pakai merek apa saja, yang penting pas overhang dan as rodanya biar enggak cingkrang dan masih bisa jalan,” lanjut Rezza.

No caption
No credit
No caption

Bobok bodi, agar ban nongol keluar

Offset dan sasis custom dari batang cottonbud

Untuk mendapat miniatur Honda Accord, Toyota Camry dan Yaris gaya HF-nya, Indra mengambil pelek dari die cast Jada Toys. Tambahan aksesorinya, tergantung kreativitas. Bisa memanfaatkan apa saja, dari plastik kartu kredit sampai jepit rambut.

“Di pantat Accord saya tambahin duck tail, bikin dari jepit rambut. Spoiler depan Yaris, bikin sendiri dari plastik kartu kredit. Roof rack untuk Yaris Hawaiian style-nya, bikin dari jepit rambut juga,” kata ayah 1 anak ini sambil terkekeh.

BOBOK BODI

Meng-custom die cast HF perlu ketelitian dan kesabaran. Karena kecil, setiap pengerjaan mesti presisi. Salah satu tantangan terbesar adalah bobok bodi. “Agar ban bisa keluar tapi tetap bisa jalan. Kalau ban enggak muat, sasis mesti dipotong, fender dibobok pakai bor,” jelas Indra.

Indra mengaku tak punya patokan atau ukuran khusus seberapa banyak mesti membobok, modal feeling. Kalau kurang tinggal dibor, gimana kalau kebanyakan? “Risikonya pecah, salah coak, karena tipis, besi dan cat melepuh, jadi grepes. Yang lebih parah lagi, kap mesin pernah sampai bolong. Kebanyakan bobok, kepanasan kena bor,” ungkap lulusan fakultas Hukum, Universitas Trisakti ini.

Kecelakaan bobok, terlalu tipis atau bolong sebenarnya masih bisa diatasi dengan dempul. Tapi seperti mobil asli, hasilnya biasanya gak bisa menyamai bodi asli. “Enggak bagus, catnya enggak bisa sama dengan cat aslinya,” kata Indra.

OFFSET CUSTOM

Bagian pelek dan kaki-kaki merupakan karakter penting buat gaya HF. Kuncinya ada di-customize sasis dan offset. “HF bannya kan mesti keluar, jadi offset-nya mesti diganjal. Saya ganjal pakai bekas cotton bud di sasis. Kalau mau lebih keluar, sekalian ganti sasisnya yang lebih panjang. Gampang kok, bisa kanibal atau pakai benda di sekitar kita. Paper clip diluruskan, bisa jadi sasis baru,” jelas Indra.

Tertarik?


Penulis/Foto: Nawita / Dede

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa