Tidak dengan Dani Pedrosa. Keputusan untuk naik meja operasi terkait masalah arm pump di lengannya merupakan perjudian dan sempat mengancam karier Pedrosa di kancah MotoGP.
Ternyata selang beberapa bulan tepatnya di paruh musim kedua, Dani Pedrosa mulai menunjukkan identitas sebenarnya. Dani yang berani duel dan tak menyerah dari tekanan lawan. Hal itu dipamerkan saat dia berhasil meredam Valentino Rossi dalam perebutan posisi runner-up.
Dani mampu mengalahkan Valentino Rossi. Dan di Motegi, tak hanya Valentino Rossi, melainkan juga Jorge Lorenzo berhasil dilibasnya dan membuatnya berada di podium tertinggi MotoGP Motegi.
"Di beberapa seri terakhir ini saya merasa menemukan setting motor yang saya inginkan. Sempat berkecil hati karena tertinggal dari pembalap terdepan. Ternyata strategi tim terbukti berjalan sempurna. Saya benar-benar bangga dengan kemenangan ini," girang Dani Pedrosa.
Kemenangan Pedrosa ini menjadikan dirinya layak menjadi anggota The Fantastic Four. Di mana sebelumnya praktis hanyar ada tiga pembalap saja yang mencicipi kemenangan di musim ini, yaitu Jorge Lorenzo, Valentino Rossi dan Marc Marquez hingga MotoGP Aragon lalu.
Kini Dani Pedrosa menunjukkan jati dirinya dan tak boleh lagi diremehkan. Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi patut memperhitungkan peran pembalap lain demi menggondol juara dunia tahun ini. Apakah itu Dani Pedrosa, Marc Marquez dan juga yang lainnya.
Memang bukan sebuah hal menyenangkan jika nasib penentuan juara dunia tergantung kepada peranan pembalap lain. Jorge dan Valentino merasakan hal tersebut saat ini. (otosport.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR