Bagi yang pernah ke Jepang, pasti sering melihat motor ini wara-wiri atau terparkir di pinggir jalan. Yap Honda Gyro dan ini tipe Canopy
Jakarta - Asyiknya sekarang enggak perlu jauh-jauh ke negeri Sakura untuk melihat atau membeli Honda Gyro, cukup mampir ke Probike, importir umum di Jl. Kelapa Dua Raya, Kebon Jeruk, Jakbar. Kalau masih kejauhan, ya cukup baca ulasannya kali ini, OTOMOTIF sudah mencobanya.
Seperti apa sih merasakan menjadi seorang pengantar barang ala Jepang? Karena Gyro didesain untuk antar barang dalam jarak dekat. Simak yuk! • (otomotifnet.com)
DESAIN
Melihat bentuknya, terlihat unik? Terutama sisi depan dengan penempatan 2 lampu di kanan dan kiri mirip mobil dan ada kanopi. Fitur ini membuat pengendara jadi aman saat hujan, kendati dari samping tetap kecipratan air hehe..
Di Jepang, sebenarnya fungsi kaca ini untuk menghalau udara dingin. Dan seperti di mobil, kaca yang sebenarnya dari plastik bening ini dibekali wiper dan washer. Lalu karena untuk antar barang, maka hanya ada 1 jok, sedang belakang tempat barang. Dan yang dimasukkan Probike ini dibekali kotak dari Deli Box, bentuknya mirip kulkas dan di dalamnya dilapisi aluminium foil.
Roda belakang pakai linkage, jadi fleksibel
RIDING & HANDLING
Posisi duduk terbilang nyaman, karena jok empuk dan dek lebar. Makin betah duduk karena ada sandaran. Jadi santai banget, belum lagi enggak kena angin dari depan ataupun panas dari atas.
Handling tetap lincah seperti skutik, karena linkage di kaki belakang tadi yang bikin fleksibel. Enaknya lagi karena pakai ban belakang ganda dan lebar 130/70-8, enggak perlu takut bermanuver karena grip ban jadi maksimal.
Cuma ketika melibas jalan tak rata, guncangan lumayan terasa, apalagi sambil menikung karena bodi jadi goyang-goyang. Mungkin juga lantaran saat percobaan barang yang diangkut terlalu ringan.
Dilengkapi boks dari fiberglass dengan volume besar, mau angkut apa?
Parking lock ada di setang, tarik ke atas untuk mengunci
FITUR & TEKNOLOGI
Fitur unggulan tentu adanya boks dari Deli Box, volumenya cukup besar. Sebagai gambaran dicoba untuk mengangkut tas Taichi yang biasa untuk bawa wearpack balap, lalu ditambah 2 kardus sepatu, itu masih menyisakan banyak ruang.
Teknologi di mesin cukup modern, seperti skutik Honda masa kini umumnya. Kendati hanya 49 cc, tapi kepala silinder sudah 4 klep dan berpendingin radiator, serta pakai ACG starter. Pasokan bensin injeksi PGM-FI dan transmisi CVT.
Dari sisi kaki-kaki, yang unik bagian belakang karena menggunakan linkage. Jadi saat menikung bodi bisa miring, tapi kedua roda belakang tetap rata, hasilnya traksi maksimal. Tapi saat berhenti tetap bisa roboh, makanya ada semacam bantalan di sisi paling luar untuk melindungi bodi motor.
Dan agar saat parkir bisa berdiri tegak, roda belakang ada penguncinya. Tarik saja parking lock yang ada di setang ke arah atas, maka Gyro akan terkunci. Penguncian bisa dalam posisi tegap atau miring, dan enggak perlu khawatir roboh.
PERFORMA
Dengan mesin hanya 49 cc, maka jangan berharap terlalu banyak dengan akselerasinya, sangat lambat! Maklum tenaga maksimal hanya 4,5 dk harus membopong bobot 139 kg. Bahkan ketika awal bukaan gas, akan terasa jeda baru kemudian putaran mesin meningkat dan laju akan perlahan naik. Untuk pengangkut barang, 40 km/jam sudah terasa terlalu kencang tuh.
HARGA
Berminat meminangnya? Tersisa satu unit nih. “Harga sekitar Rp 80 juta,” terang Hendrik, pemilik Probike yang ramah ini.
Mesin cuma 49 cc dengan transmisi CVT
Ada spidometer mungil, jalan 40 km/jam pun terasa terlalu kencang
Kaca kotor? Bersihkan saja pakai wiper dan washer
DATA SPESIFIKASI:
Wheelbase: 1.410 m Ground clearance: 85 mm Berat: 139 kg Radius putar: 2 m Tipe mesin: TA03E Kapasitas mesin: 49 cc Bore × stroke: 38 × 44 mm Rasio kompresi: 12:1 Power: 4,5 dk/7.500 rpm Torsi: 4,4 Nm/7.000 rpm Pasokan bahan bakar: injeksi PGM-FI Kapasitas tangki: 6,8 liter Transmisi: V-matic Ban depan: 100/100-12 62J Ban belakang: 130/70-8 42L Sistem suspensi depan: Bottom-link Sistem suspensi belakang: Swing arm
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR