Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Modifikasi Mercedes-Benz C230 W202 1998

Otomotifnet - Minggu, 25 Oktober 2015 | 16:43 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Mewarisi kendaraan dari sang ayah tentu harus dijaga baik-baik. Bahkan kalau bisa harus dibuat jadi lebih keren lagi


Jakarta - Overall, sedan ini masih layak dan tidak banyak masalah meski sudah berumur 17 tahun. Tapi perlu dilakukan peremajaan agar tampil lebih up to date, terlebih untuk menyesuaikan dengan taste anak muda.

No caption
No credit
No caption

Potong atap demi moonroof, no problem


“Langkah awal gue pilih restorasi bodi dulu,” terang Andrew Justin, sang pemilik Mercedes-Benz C230 keluaran 1998 ini. Warna abu-abu metalik bawaan pabrik dirasa sangat tidak cocok buat personalisasi dirinya.

No caption
No credit
No caption

Cukup andalkan 1 power amplifier dan 1 subwoofer model free air


Makanya segera dikerok habis sampai menyisakan pelat asli, kemudian dicat custom paint dari Spies Hecker. “Sengaja pilih warna custom supaya tidak mudah ditiru dan sesuai kemauan,” sebut Justin, sapaan akrabnya. Hasil akhirnya mencampur dari beberapa warna yang di-mix sekaligus.

No caption
No credit
No caption


Handle pintu dan lis kaca dilapis serat karbon


“Pastinya menggunakan campuran warna merah, oranye dan gold serta xyrallic. Tapi soal persentase masing-masing warna, rahasia bengkel cat,” urai anggota komunitas Shift ini. Agar tidak monoton, sengaja beberapa panel mengadopsi warna hitam dan serat karbon.

No caption
No credit
No caption

Pelek BBS LM 19 inci cocok mengisi ruang fender W202


Contohnya atap, spion, panel pilar B, lis kaca dan handle pintu. Total ada 14 titik yang dilapis dengan bahan serat karbon. “Memang sengaja dibuat seperti itu agar kesannya lebih sangar,” sebut pemuda berusia 21 tahun ini.

Lampu belakang ikutan di-smoke agar matching dengan perpaduan warna di bodi


Salah satu yang menarik bisa dilihat dari tatanan sistem audio. Pada zaman sekarang, sudah jarang sekali subwoofer dipasang dengan model free air. Tren ini memang sangat populer pada akhir tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an.

Model ini memanfaatkan ruang bagasi sebagai boks subwoofer. “Memang untuk suara tentu kalah dengan yang menggunakan boks. Tapi demi bagasi yang tetap lapang, ya gue pilih free air,” ujar pehobi bilyar ini. Wah makin kece nih tampilan kendaraan warisan. • (otomotifnet.com)

Plus:
- Warna bodi cerah dan eye catching

Minus:

- Interior masih standar

DATA MODIFIKASI:

Eksterior: - Carbon (Panel Pilar, Handle Pintu, Lis Kaca) 
- Moonroof BMW E46
- Cat Blinken Custom Kaki-kaki: - Per Eibach Sportline
- Sokbreker Bilstein
- Pelek BBS LM 19x(8+9) inci
- Ban Accelera 225/40R19 In Car Entertainment: - Head Unit Alpine
- CD Changer Alpine 
- Power Amplifier Fusion 4 Channel
- Subwoofer MA Audio 12 Inci 
- Speaker Depan JL Audio


Editor : Otomotifnet

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa