Kuala Lumpur - Dua bulan saja setelah debut perdananya di dunia pada Frankfurt Motor Show 2015, Ferrari 488 Spider akhirnya masuk ke kawasan ASEAN, dengan lebih dulu mendatangi Malaysia. Indonesia kapan?
Secara visual, garis eksterior umumnya mencerminkan coupe saudaranya, meskipun ada beberapa perbedaan desain, utamanya tanpa atap. Flying buttresses menggantikan peran pilar A pada versi coupe, dan ada penutup mesin baru, serta kisi-kisi aliran udara yang juga baru.
Meskipun dibuat tanpa atap, Ferrari 488 Spider diklaim oleh Ferrari sebagai mobil berjenis spider paling aerodinamis dan dilengkapi dengan chassis yang dikatakan 23% lebih kaku.
Mobil ini memiliki RHT (retractable hard top), yang beratnya 25 kg lebih ringan dari soft-top. Juga space hasil lipatannya hanya menempati 100 liter ruang ketika dilipat. proses buka tutup atap membutuhkan waktu 14 detik dan dapat dilakukan meski mobil berjalan sampai dengan kecepatan 45 kpj.
Fitur unik lainnya, ada jendela belakang kecil yang bisa dioperasikan secara tiga tahap secara elektronik. Pada saat ngebut, jendela ini ditunrunkan agar tidak menjadi hambatan angin.
Soal mesin, Ferrari 488 Spider dibekali mesin 3.902 cc V8 twin-turbo. Tenaga yang dihasilkan juga identik dengan versi coupe, yakni 670 dk pada 8.000 rpm dan torsi 760 Nm pada 3.000 rpm. Mesin ini disanding dengan transmisi 7 percepatan kopling ganda dengan gearbox Formula 1.
Bedanya dengan versi balap Formula 1, Ferrari 488 Spider merubah ratio gigi agar lebih panjang nafasnya, dan dibekali Variable Torque Management. Hasilnya, perpindahan gigi lebih cepat sampai 30 persen.
Fitur-fitur canggih lainnya yang sudah disematkan antara lain, Side Slip Angle Control 2 (SSC2), E-Diff 3, F1-Trac dan juga rem ABS Ferrari Pre-Fill.Sistem suspensi dibekali SCM 3 magnetorheological suspension control system, dan pelek 20 inci.
dan karena sudah memasuki kawasan ASEAN, maka kemungkinan untuk hadir di Indonesia pun menjadi besar. Kemungkinannya, baru sekitar tahun depan Ferrari 488 Spider dihadirkan Ferrari Jakarta ke Indonesia.
"Maaf saya belum bisa membicarakan hal tersebut. Ditunggu saja nanti kabar selanjutnya. Pastinya akan kita coba bawa ke Indonesia. Mungkin sekitar semester awal tahun depan kita perkenalkan," jelas Arie Christopher selaku CEO Ferrari Jakarta. (Bagja)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR