Jakarta - Setelah launching di IIMS Agustus 2015 silam, KTM RC 250 seakan menghilang, karena unit tesnya belum juga tersedia. Namun kabar baik akhirnya datang dari PT KTM Motor Indonesia, OTOMOTIF bisa lakukan test ride di sirkuit Sentul. Akhirnya... Bagaimana sensasi pertama kali mengendarai motor yang dijual Rp 74,5 juta ini? Berikut ulasannya termasuk data akselerasinya! Namun belum ada data konsumsi bensin ya, poin ini nanti akan dilanjutkan ketika ada unit tes untuk pemakaian harian. • (otomotifnet.com)
Desain
KTM menyajikan bentuk fairing yang serba lancip, tentu biar aerodinamis. Yang unik sisi depan, karena windshield sekaligus jadi batok depan sampai kanan-kiri lampu. Bagian bawah lampu malah ada semacam moncong bebek, yang jadi tempat lampu senja. Sementara bagian belakang yang unik joknya, karena didesain sekaligus jadi bodi. Jadi bagian buntut yang hitam itu semuanya busa empuk. Dan di baliknya ada lampu rem LED model bergaris, keren!
Fitur dan Teknologi
Kita awali fitur dari area kaki-kaki. Sisi depan dikawal upside down 43 mm, bikin tampilan terlihat kekar dan sporti. Sementara belakang pakai lengan ayun aluminium model terbalik, karena guratan penguat justru ada di sisi luar. Peredamnya pakai monosok konvensional yang bisa disetel pre-loadnya.
Sebagai alas kaki, RC 250 standarnya pakai ban Pirelli Diablo Rosso II. Depan ukuran 110/70-17 dan belakang 150/60-17 yang membalut pelek 3.00x17 dan 4.00x17. Untuk menjinakkan kecepatan, RC 250 dibekali rem depan dengan cakram 300 mm dikawal kaliper Bybre radial 4 piston. Sedang belakang cakram 230 mm kaliper 1 piston. Untuk keamanan, dibekali juga dengan ABS.
Sebagai pengendali, setang adopsi model jepit yang terintegrasi langsung dengan segitiga. Pijakan kaki depan dan belakang berbahan aluminium. Karena serba aluminium, bobot hanya 147 kg! Karena hanya sasis yang dari besi, sasis ini turunan dari KTM Moto3.
Geser ke panel indikatornya yang seperti Duke 200. Sisi atas ada takometer model bar yang tipis. Bawahnya ada spidometer, gear position, odometer, tripmeter, fuelmeter, suhu, jam, konsumsi bensin sampai info peringatan.
Sementara untuk lampu utama sudah proyektor. Mesin 4 langkah DOHC 4 klep berpendingin cairan dibekali throttle body sebesar 38 mm, persis dengan Honda CBR250R. Satu lagi yang menarik di kopling sudah pakai anti-hopping atau biasa disebut slipper clutch.
Riding Position dan Handling
Sesuai namanya RC yang kepanjangan dari race competition, posisi duduk memang terbilang racy banget, menunduk ala besutan balap! Kombinasi dari setang jepit yang sejajar tangki, jok cukup tinggi (820 mm) dan footstep mundur, posisi yang sangat nikmat kala ngebut di sirkuit.
Handling yang ditawarkan dari sasis teralis dengan bobot total hanya 147 kg terbilang istimewa. Enteng banget dan sangat nurut, melibas tikungan sama sekali enggak ada kendala, tarik sedikit langsung masuk tikungan dengan mulus.
Gampangnya masuk tikungan juga didukung adanya anti-hopping, sehingga setelah turun gigi dan lepas kopling engine brake di roda belakang enggak liar. Jadi serasa langsung ngeloyor tanpa ada kendala roda belakang mengunci.
Grip ban Pirelli Diablo Rosso II juga terbilang lengket banget, cuma sedikit di bawah tipe Supercorsa. Kendalanya hanya suspensi belakang sedikit terlalu empuk, jadi ketika keluar tikungan dan buka gas pantat sedikit mengayun. Rem depan radial 4 piston juga sangat mendukung di sirkuit, pakem sehingga bisa mengerem dekat dengan tikungan. Memang saat awal pemakaian agak kaget, karena tuas rem jarak mainnya cukup dalam.
Performa
Mesin berkapasitas murni 248,8 cc ini punya karakter khas mesin 1 silinder overbore, peak power di putaran atas, namun putaran mesin maksimalnya enggak terlalu tinggi. Sedang torsinya besar di putaran menengah.
Karakternya enggak jauh beda dengan Duke 200, hanya dorongannya lebih kuat. Menurut KTM tenaga maksimal 31,1 dk di 9.000 rpm dan torsi 24 Nm di 7.250 rpm. Limiternya di sekitar 10.700 rpm saja.
Dibejek di sirkuit putaran mesinnya sangat gampang kena limiter, terutama pada gigi 1 sampai 4 yang berkarakter close. Sementara gigi 5 dan 6 terbilang berat, sehingga sangat lama mencapai redline. Karena peak power di 9.000 rpm, paling enak pindah gigi di 10.000 rpm, dan biar power enggak drop diusahakan di tikungan minimal manteng di 5.000 rpm.
Akselerasinya terbilang cukup cepat, contoh untuk kecepatan 100 km/jam ditempuh dalam waktu 8,3 detik. Sedang jarak 201 meter diraih 10,3 detik. Sementara top speed di 100 meter jelang tikungan pertama Sentul tertera di spidometer 156 km/jam, sedang di Racelogic yang berbasis satelit 150 km/jam. Data lain bisa disimak di tabel.
Data Spesifikasi:
Tipe mesin: 4 langkah 1 silinder DOHC 4 klep Pendinginan: cairan (radiator) Bore x stroke: 72 x 61,1 mm Kapasitas: 248,8 cc Rasio kompresi: 12,5:1 Tenaga maksimal: 31,1 dk @9.000 rpm Torsi maksimal: 24 Nm @7.250 rpm Starter: elektrik Aki: 12 V/8 Ah Pasokan bensin: injeksi Bosch 38 mm Transmisi: 6 percepatan Pelumasan: semi dry sump Primary drive: 80/30 Final drive: 46/14 Kopling: anti-hopping wet multi-disc Engine management: Bosch EMS Sasis: steel trellis powder coated Suspensi depan: upside down 43 mm Suspensi belakang: monosok Rem depan: 300 mm kaliper 4 piston radial Rem belakang: 230 mm kaliper 1 piston Pelek depan: aluminium 3.00x17 Pelek belakang: aluminium 4.00x17 Ban depan: 110/70-17 Ban belakang: 150/60-17 Trail: 88 mm Jarak sumbu roda: 1.340 ± 15 mm Jarak terendah: 178,5 mm Tinggi jok: 820 mm Kapasitas tangki: 10 liter Bobot kering: 147 kg
Data tes:
0-60 km/j: 3,7 detik
0-80 km/j: 5,4 detik
0-100 km/j: 8,3 detik
0-100 m: 6,7 detik (@90,1 km/j)
0-201 m: 10,3 detik (@110,1 km/j)
0-402 m: 16,3 detik (132,1 km/j)
Top speed spido: 156 km/j
Top speed Racelogic: 150 km/j
Pesaing
Kawasaki Ninja RR Mono
Harga: Rp 44,8-51,9 juta
Bore x stroke: 72 x 61,2 mm
Tenaga maksimal: 27,7 dk @9.700 rpm
Torsi maksimal: 22,6 Nm @8.200 rpm
Bobot: 152 kg
All New Honda CBR250R
Harga: Rp 47,8-56,2 juta
Bore x stroke: 76 x 55 mm
Tenaga maksimal: 28,7 dk @9.000 rpm
Torsi maksimal: 23 Nm @7.500 rpm
Bobot: 164 kg
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR